Mahasiswa FMIPA Uncen Buat Handsanitizer dan Dibagikan Secara Gratis
JAYAPURA, wartaplus.com - Wabah virus corona atau covid-19 yang sementara menyerang berdampak pada mahalnya cairan antiseptik, bahkan produk ini menjadi barang langka di sejumlah kota di Indonesia termasuk Kota Jayapura.
Untuk mengantisipasi kelangakaan tersebut, sejumlah mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Cenderawasih berinisiatif membuat handsanitizer dan dibagikan secara gratis kepada dosen, mahasiswa dan masyarakat umum.
Untuk membuat handsanitizer tersebut, dibutuhkan beberapa bahan diantaranya alkohol, cairan H2O2, gliserol dan air bersih.
Proses pembuatannya cukup singkat, yakni dengan mencampurkan keempat bahan tersebut sesuai dengan takaran, selanjutnya didiamkan kurang lebih 72 jam atau tiga hari sebelum digunakan.
Untuk setiap kali produksi, mahasiswa berhasil mendapatkan kurang lebih 100 botol handsanitezer dalam kemasan 30 mililiter.
Ketua Jurusan Farmasi Universitas Cenderawasih, Elsye Gunawan, mengungkapkan, proses pembuatan ini sudah berlangsung dalam dua minggu terakhir sejak masyarakat kesulitan untuk mendapatkan handsanitizer di Kota Jayapura.
“ Kita mulai memproduksi dalam dua minggu terkakhir, hasil produksi hansanitizer fakultas MIPA ini kami bagikan kepada dosen, mahasiswa dan masyarakat umum secara gratis,” kata Elsye Gunawan ketika ditemui di laboratorium FMIPA Uncen, Selasa (24/3) pagi.
Elsye mengaku bahwa handsanitizer yang dibuat handsanitizer yang dibuat oleh mahasiswa berstandar WHO dan aman digunakan oleh masyarakat.
“ Ini sudah sesuai standar badan kesehatan dunia WHO dan aman bagi masyarakat. Kami harap ini bisa membantu pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 di Kota Jayapura,” terangnya.
Elsye pun mengaku pihaknya siap apabila diminta oleh pemerintah untuk memproduksi handsanitizer dalam jumlah lebih banyak untuk masyarakat Kota Jayapura.
“ Intinya kami siap untuk melakukan, yang penting bahan dasar pembuatan disipakna oleh pemerintah,” tuturnya.**