MENU TUTUP

Warga Sorong Dihebohkan Dengan Fenomena Halo

Kamis, 02 April 2020 | 14:44 WIB / Ola
Warga Sorong Dihebohkan Dengan Fenomena Halo Fenomena halo dilangit Kota Sorong/Ola

SORONG, wartaplus.com - Warga Sorong, Papua Barat dihebohkan dengan fenomena alam berupa matahari bercincin dengan bingkai pelangi, Kamis (2/4).
Fenomena yang jarang terjadi itu kemudian diabadikan beramai-ramai oleh warga melalui kamera ponsel masing-masing. Salah satu staf BMKG Kota Sorong, Maria Hutahuruk dalam keterangannya di Grup WA menjelaskan bahwa fenomena tersebut merupakan fenomena "Halok yang merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari. 

Fenomena ini muncul akibat adanya kristal es pada awan cirrus atau jenis awan tinggi yang direfleksikan oleh cahaya matahari tersebut.
Sementara itu menurut Wikipedia, Halo disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. 

Warga mengabadikan fenomena Halo/Ola

Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus biasanya cirrostratus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer. Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.

Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya. Kondisi cuaca sebelum kemunculan Halo di Sorong, sebelumnya diikuti hujan intensitas sedang sejak Rabu malam hingga Kamis pagi. 

"Fenomena Halo adalah fenomana alam yang biasa, tidak hubungannya dengan tanda-tanda cuaca  ekstrim atau apapun. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi- informasi yang tidak benar terkait fenomena tersebut. Biasanya kalau sudah beberapa saat setelah matahari bersinar dan memanaskan partikel air yang super dingin di awan cirrus, maka fenomena itu akan hilang," seruan BMKG melalui rilis resminya.*


BACA JUGA

CSR Telkomsel Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Pasar Sentral Remu Sorong

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:09 WIB

Komisioner KPU PBD Telah Melakukan Klarifikasi di Bawaslu Terkait Laporan MRPBD

Senin, 30 September 2024 | 16:57 WIB

Film Satu Tungku Tiga Batu Tembus Semifinal Film Internasional

Rabu, 25 September 2024 | 06:36 WIB

Kuasa Hukum KPU PBD Ingatkan Bapaslon Tuntaskan Masalah Utang Piutang Sebelum Pleno Penetapan

Kamis, 19 September 2024 | 06:07 WIB

Satu Tungku Tiga Batu Masuk Nominasi Film Internasional, Buat Masyarakat Fakfak Bangga

Jumat, 13 September 2024 | 08:30 WIB
TERKINI

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

4 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

5 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

5 Jam yang lalu

Usai Tembak Mati Dua Tukang Ojek, KKB Puncak Bakar Sekolah di Sinak

5 Jam yang lalu

Masyarakat Tapal Batas Nyatakan Sikap Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Saat Pilkada 

10 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com