Wali Kota Himbau Warganya Tidak Takbir Keliling
SORONG,wartaplus.com - Wali Kota Sorong, Lambertus Jitmau mengimbau kepada warganya untuk tidak melaksanakan takbir keliling pada malam takbiran, Sabtu malam (23/5) dan pelaksanaan sholat Ied berjamaah di lapangan maupun di masjid pada Minggu (24/5).
Himbauan ini berdasarkan hasil rapat yang digelar antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Papua Barat, dengan para tokoh agama beberapa waktu lalu, menyatakan bahwa kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat yang merupakan zona merah.
"Saya mau tegaskan bahwa untuk pelaksanaan salat Id tahun ini di Kota Sorong, dilaksanakan di rumah masing-masing," tegasnya saat ditemui Balleo News, di Aula Samu Siret, Jumat (22/5).
Menurut Lambert, dengan adanya surat edaran baik dari MUI pusat maupun MUI Papua Barat tentang penetapan Salat Id 1441 Hijriah, maka seluruh umat muslim yang ada di Kota Sorong harus mematuhinya.
"Jangan buat aturan baru lagi, kan sudah ada edaran dari pusat baik melalui Kementerian Agama maupun melalui MUI. Mari kita menghargai, menghormati dan mematuhi edaran yang dibuat oleh petinggi negara kita. Jangan buat sesuatu yang bertentangan dengan aturan. Tolong," ungkapnya.
Oleh sebab itu, bagi siapa pun itu dilarang untuk kumpul-kumpul dan membuat kegiatan yang menghadirkan orang dalam jumlah yang banyak.
"Saya akan melibatkan tim gabungan, yang terdiri dari Satpol PP, Kepolisian dan TNI untuk turun ke lapangan melakukan penertiban sesuai tupoksi masing-masing. Jika ada yang melanggar surat edaran, maka akan ditertibkan. Tidak ada yang kebal hukum dan tidak boleh ada yang kebal hukum," ucapnya.
Saat ini, sambung Lambert, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Sorong sudah naik menjadi 31 kasus. Menurutnya, dengan adanya peningkatan jumlah kasus, apakah masyarakat Kota Sorong tidak merasa takut.
"Sudah 31 kasus ini, angka naik terus. Tidak takut ya? Takutlah. Jangan mau tambah jumlah lagi, kalau bisa kita kurangi dengan cara membatasi diri dengan mematuhi edaran yang sudah ada. Tapi kalau ada yang masih mau kumpul-kumpul, berarti ada punya niat untuk kasih naik jumlah penyebaran virus di Kota Sorong. Saya tidak mau kota ini rusak, saya tidak mau tanah ini rusak. Tanah dan negeri ini harus dijaga oleh siapa pun yang datang ke sini," pungkasnya. [Ola]