Ali Kabiay Ajak Masyarakat Papua Tetap Pedomani Pancasila dan UUD 1945
JAYAPURA, wartaplus.com –Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Albert Ali Kabiay mengimbau kepada masyarakat Papua agar tetap tenang, tidak panik atau terprovokasi dengan yang terjadi di negara- negara luar. Tetap menjalani hidup dengan berlandaskan pancasila dan undang - undang dasar 1945.
Ali menjelaskan terkait isu rasisme yang terjadi di Amerika Serikat dan polemik soal proses hukum tujuh pelaku kerusuhan di Jayapura Agustus 2019 lalu.
Dia mengaku telah mengkonfirmasi beberapa temannya di Amerika dan menanyakan langsung Bagaimana perkembangan kasus George Floyd yang katanya merupakan korban rasisme di USA. “Ternyata George Floyd ini merupakan pembuat dokumen palsu dia adalah seorang pria yang sering membuat dokumen palsu dan pada saat ditangkap, aparat sedikit membelenggu dia dari leher jadi dia seperti di kunci atau di kancing akhirnya meninggal dunia,” tutur Ali dalam siaran persnya, Sabtu (13/6).
Kasus George Floyd, tutur Ali, berdasarkan konfirmasi Kepolisian bukanlah dipicu masalah rasis, tetapi kelalaian petugas dalam menangani seorang pelaku.
“ Jadi bukan rasis di sini saya tegaskan bukan rasis tapi hanya kelalaian petugas akhirnya yang bersangkutan meninggal dunia dan hal ini di blow up oleh media yang mungkin tidak senang dengan pemerintahan sekarang jadi media memblow up hingga terjadi gelombang masa dan akhirnya terjadi penjarahan, aktivitas-aktivitas kejahatan yang terjadi termasuk bakar-bakaran,” beber Ali .
Isu Rasis Papua
Lalu terkait isu rasis yang berujung kerusuhan di Papua. Dimana saat ini sudah ada tujuh orang yang dip roses hukum. Menurut Ali, tujuh orang tersebut bukanlah merupakan tahanan politik tapi murni merupakan otak dibalik kerusuhan yang terjadi di Papua.
“ Siapa yang mau menanggung kerugian material dan moril. Saya mau jelaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik tidak perlu terprovokasi yang terjadi di negara ini bukan merupakan rasis yang sudah terbukti bahwa polisi sudah mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan kasus ini,” tegas Ali.
Kepada kelompok-kelompok yang yang mendukung membuat petisi mendukung untuk segera membebaskan tujuh pelaku kriminal ini, Ali ingin menanyakan apakah apa yang menjadi tujuan mereka untuk menekan pemerintah segera membebaskan 7 Pelaku Kriminal ini.
“inilah yang harus dipertanyakan. Sebagai anak asli Papua saya mempertanyakan kredibilitas kelompok-kelompok ini jangan-jangan mereka nggak mau atau mereka tidak mau ke 7 pelaku Kriminal ini ditahan oleh pemerintah padahal mereka jelas-jelas sudah bersalah dan mereka bukan tahanan politik tapi murni merupakan Pelaku kriminal,” jelas Ali panjang lebar.
“ Ini yang harus menjadi atensi kita bersama,” sambungnya.
Untuk anak-anak Papua, Ali mengaja untuk bersama-sama membangun Papua.
“Mari kita sama-sama bersatu padu untuk untuk melewati pandemi covid-19 yang sedang berlangsung, Saya yakin tidak ada pemerintah yang akan membuat rugi masyarakatnya sendiri, Mari kita sama-sama jangan ada rasa saling curiga atau apapun Mari kita sama-sama saling bersinergi antara TNI Polri masyarakat , Saya yakin kita mampu melewati masalah ini,” ajaknya
Ali meyakini Polri merupakan institusi negara yang profesional dalam menangani kasus hukum. Jangan lagi ada intervensi.
“Karena kita dibangun ini berdasarkan undang-undang dasar dan Pancasila Mari kita sama-sama bernegara melakukan proses bernegara yang baik saling menghargai dan menghormati,” pungkasnya.**