Rumah Pintar Hasoma Gelar Berbagai Lomba, Peringati Hari Literasi
AMBON, wartaplus.com – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua melalui DPPU Pattimura memperingati Hari Literasi Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 September 2020 di Rumah Pintar Hatu. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari (9 dan10 September).
Dalam momentum ini diharapkan dapat meningkatkan awareness warga dan juga acara tersebut dilaksanakan serentak dengan United Nation Educational, Scientific Cultural, Organization (UNESCO) yang menetapkan setiap 8 September sebagai Hari Literasi Internasional.
Berbagai perlombaan digelar mulai dari lomba mewarnai untuk usia TK, lomba menggambar untuk tingkat SD, lomba membaca puisi untuk tingkat SMP, dan lomba tutur cerita Maluku untuk tingkat SMA.
Jumlah keseluruhan peserta yang ikut yaitu 58 orang. Seluruh kegiatan dilakukan sesuai protokoler Kesehatan.
Panitia lomba, Yovi yang juga merupakan salah satu pengurus Rumah Pintar Hasoma Hatu mengatakan, kegiatan ini digelar dengan pendampingan oleh CSR PT Pertamina (Persero) melalui DPPU Pattimura.
Berbagai kegiatan telah diselenggarakan agar dapat mengasah kecerdasan dan membangkitkan semangat anak - anak Negeri Hatu.
"Kegiatan ini sangat diminati oleh masyarakat di Negeri Hatu, terlihat jelas antusias anak- anak yang mengikuti lomba-lomba tersebut," ungkap Yovi.
Rumah Pintar Hasoma Hatu merupakan perpustakaan yang menjadi dampingan program CSR PT Pertamina (persero) DPPU Patimura yang masuk dalam Pilar Pertamina Cerdas. Program dampingan ini merupakan langkah kepedulian DPPU Pattimura dalam peningkatan mutu literasi di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Pendampingan Secara Bertahap
Sementara itu ditempat terpisah Unit Manager Communication, Relations, & CSR Marketing Operation Region VIII, Edi Mangun menyampaikan harapannya bahwa pendampingan di Rumah Pintar Hasoma Hatu ini dilakukan secara bertahap untuk menjangkau enam literasi dasar yang meliputi literasi baca, literasi numerasi, Literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya di setiap Rumah Pintar dampingan.
"Rumah Pintar tak sekedar sebagai tempat untuk kegiatan baca tulis saja," ujar Edi dalam rilisnya.
Hal penting lainnya dari program Rumah Pintar Pertamina, ungkap Edi, adalah agar bisa menjadi rujukan masyarakat dalam upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kondisi sehari-hari.
Pendampingan peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia) bagi member dan juga pengelola Rumah Pintar menjadi fokus utama, lantaran SDM menjadi pondasi yang mampu menghidupkan Rumah Pintar agar tetap aktif dengan berbagai aktivitas pembelajaran dan segala yang mampu menjangkau tujuan literasi dasar.
Minat literasi di Maluku yang masih cukup rendah , yang mana menurut data Kemendikbud , Maluku menduduki urutan 23 dari 43 provinsi di Indonesia. Sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola Rumah Pintar.
“Kegiatan ini sangat bernilai positif, untuk mampu menumbuhkan generasi yang lebih baik dan melalui kegiatan yang dijalankan di rumah pintar, selain itu juga harapannya bisa menjadi wadah untuk masyarakat bisa mendapatkan ketrampilan juga menjadi sarana menciptakan lingkungan positif,” pungkas Edi.**