MENU TUTUP

Kasus TNI Versus Polri di Mamberamo Raya, Terus Dipantau Komnas HAM

Selasa, 15 September 2020 | 20:06 WIB / Cholid
Kasus TNI Versus Polri  di Mamberamo Raya, Terus Dipantau Komnas HAM Cap : Kepala Kantor Komnas HAM Papua, Frits Ramandey/wartaplus.com

JAYAPURA,wartaplus.com - Hingga saat ini kasus penyerangan yang dilakukan oknum anggota TNI dari Satgas Pamrahwan Yonif 755/20/3-Kostrad, terhadap beberapa personil Polres Mamberamo Raya, masih terus berjalan. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Komnas HAM Papua, Frits Ramandey ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/9) sore.

Menurutnya kasus penyerangan yang menewaskan tiga anggota kepolisian di Mamberamo Raya kini dalam tahap pemberkasan oleh Polisi Militer Kodam XVII/Cenderawasih.

“Kami tadi baru bertemu dengan Pomdan kasus ini dipisahkan dimana untuk kasus penganiaan pada 11 April 2020 pemberkasannya sudah selesai dan sudah dilimpahkan ke Oditur Militer. Sedangkan untuk kasus penembakan hingga tewasnya tiga anggota Polres Mamberamo Raya masih dalam proses pemberkasan,”ujarnya.

Frits pun menegaskan bahwa, pihak Pomdam harus segera mengusut kasus tersebut hingga tuntas, apalagi kasus tersebut sudah terjadi pada April lalu, namun hingga kini masih dalam proses pemberkasan.

“Sampai saat ini sudah memasuki bulan ketujuh tapi masih proses pemberkasan. Kami minta untuk dituntaskan sesegera mungkin, apalagi di Mamberamo Raya nantinya akan dilaksanakan pilkada serentak,” katanya.

Dikatakan, pihaknya menilai bahwa ada kesanggupan dari pihak Pomdam Cenderawasih untuk menyelesaikan seluruh proses pemberkasan pada September, dan akan dilimpahkan ke Oditur Militer. “Tadi ada penegasan seperti itu dari Pomdam,” ujarnya.

Sekadar diketahui, kasus penembakan di Mamberamo Raya tersebut menewaskan Briptu Marcelino Rumaikewi, Bripda Yosias Dibangga, dan Briptu Alexander Ndun dan dua korban luka yaitu Bripka Alva Titaley dan Brigpol Robert Marien.

"Prinsipnya bagi kami kejadian tersebut cukup disesali. Kami prihatin dan sayangkan, tetapi semua sudah terjadi, namun proses (hukum) harus tetap jalan. Kami punya protap masing-masing, yang penting langkah utama adalah menyelamatkan dulu korban yang terluka dan menangani yang meninggal dunia," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw belum lama ini.

Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Herman Asaribab, mengaku pihaknya siap menindak tegas prajuritnya bila terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Atas peristiwa ini, kami (TNI) tidak akan diam. Kami akan segera mengambil langkah, tim investigasi sudah turun, kemudian apa-apa yang sudah terjadi di lapangan karena ini miss komunikasi, tetapi bukan berarti selesai," kata Asaribab.

 


BACA JUGA

Konflik Sesama Warga

Ops Damai Cartenz-2025 Ungkap Bentrokan Pilkada Ratusan Warga Kena Panah dan 12 Meninggal

Sabtu, 05 April 2025 | 14:10 WIB

Bentrokan Pilkada di Mulia 12 Meninggal, Ops Damai Cartenz-2025 Ungkap KKB Terlibat

Sabtu, 05 April 2025 | 12:49 WIB

Cegah Bentrok Susulan, TNI-Polri Sita Ratusan Alat Perang di Puncak Jaya

Jumat, 07 Maret 2025 | 08:33 WIB

DKPP Pecat Anggota KPU Mamberamo Raya dan Bawaslu Tolikara

Kamis, 12 Desember 2024 | 13:17 WIB

Dua Kelompok Massa Pendukung Pilkada Kota Jayapura Terlibat Bentrok saat Pleno KPU

Jumat, 06 Desember 2024 | 15:25 WIB
TERKINI

Peduli Bencana Banjir Wamena, Telkomsel Salurkan Bantuan CSR Logistik serta Posko Layanan Telepon Gratis

10 Jam yang lalu

Tokoh Agama Pdt. Yones Wenda Ajak Semua Pihak Akhiri Kekerasan Serta Serukan Kedamaian di Tanah Papua

11 Jam yang lalu

Bawa Ganja Oknum Karyawan PT. Freeport Indonesia Ditangkap di Bandara Sentani

13 Jam yang lalu

Tokoh Agama Papua Dukung Penegakan Hukum oleh Satgas Damai Cartenz-2025

14 Jam yang lalu

Freeport Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Jayawijaya 

20 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com