MENU TUTUP

Tokoh Intelektual dan Masyarakat Tolak Penetapan Sekda Definitif Papua

Senin, 02 November 2020 | 06:17 WIB / Andy
Tokoh Intelektual dan Masyarakat Tolak Penetapan Sekda Definitif Papua Sejumlah tokoh pemuda, tokoh intelektual dan tokoh masyarakat adat papua saat memberikan keterangan pers di Kota Jayapura/ Andy

JAYAPURA, wartaplus.com - Sejumlah tokoh pemuda, tokoh intelektual dan tokoh masyarakat adat papua menolak penetapan Dance Yulian Flassy sebagai Sekertaris Daerah Definitif Provinsi Papua melalui keputusan presiden nomor 314/Adm, TPA/09/2020.

Penolakan ini dinilai dilakukan karena diduga tidak sesuai hasil yang diserahkan panitia seleksi karena berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan menempatkan Doren Wakerwa yang mendapat nilai tertinggi, sementara Dance Yulian Flassy mendapat nilai terendah yakni urutan tiga.

“Kami masyarakat papua sudah mengikuti proses tahapan seleksi dan hasilnya dari 3 nama yang lolos seleksi, pak Doren Wakerwa mendapat nilai tertinggi yakni 74,99 sementara pak Dance Yulian Flassy hanya mendapat nilai 67,30. Tapi kenapa bukan pak Doren Wakerwa yang dipilih melainkan orang lain, ini ada apa? Ada kepentingan apa? Untuk itu kami menolak penetapan pak Dance Yulian Flassy sebagai Sekda Provinsi Papua,” kata Der Tabuni selaku Koordinator Tokoh Intelektual Papua di Kota Jayapura, Minggu (1/11) sore.

“Kami tokoh pemuda, tokoh intelektual, tokoh gereja, tokoh adat dengan tegas menolak kepentingan politik dalam pengangkatan Pejabat Tinggi Madya di Provinsi Papua. Kami dengan tegas menolak Dance Yulian Flassy sebagai sekda papua,” sambungnya.

Menurutnya, Dance Yulian Flassy memiliki rekam jejak yang buruk dalam pemerintahan karena dua kali mengemban tugas sebagai Sekda Kabupaten Tolikara dan Sekda Kabupaten Sorong Selatan, namun tidak pernah menyelesaikan masa tugas.

“Kami tau rekam jejak beliau (Dance Yulian Flassy) dia sudah dua kali menjabat sekda kabupaten tapi belum selesai masa tugas ia meninggalkan jabatan dan pindah. Begitu juga saat di Sorong Selatan juga sama seperti itu. Kalau di level kabupaten saja tidak beres, bagaimana dengan tingkat provinsi,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya meminta Presiden Joko Widodo meninjau ulang penetapan sekda defenitif tersebut karena dinilai tidak sesuai dengan undang-undang dan mekanisme pengangkatan pejabat pemerintah.

“Kami minta pak presiden untuk meninjau kembali penetapan sekda ini atau keputusan penetapan dikembalikan kepada gubernur dan wakil gubernur sehingga bisa menentukan sekda untuk membantu birokrasi di Provinsi Papua,” pintanya.

Der Tabuni menambahkan, pihaknya juga berencana untuk menggugat keputusan tersebut ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha (PTUN) Jakarta.

Senada dengan itu, Kepala Suku Wilayah Lapago, Paus Kogoya, mengatakan, pihaknya juga menolak hasil penetapan sekda defenitif. Ia menilai penetapan tersebut melanggar undang-undang.

“ Kami melihat bahwa ada kejanggalan dalam penetapan sekda karena hasil seleski menunjukan pak Doren Wakerwa mendapat nilai tertinggi namun saudara Dance Yulian Flassy yang dipilih, ini sama saja pemerintah melanggar undang-undang yang ada,” ujarnya.

“ Kalau negara sendiri tidak mematuhi undang-undang, bagaimana dengan masyarakat? Jadi kami minta negara ikuti aturan yang ada, jangan menyimpang,” katanya.**


BACA JUGA

Gubernur Fakhiri Lantik Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Masa Bhakti 2025 - 2030

Selasa, 02 Desember 2025 | 20:32 WIB

Pelantikan Waket II dan III DPRK Puncak Jaya, Bupati Yuni Tegaskan Pentingnya Sinergi Eksekutif dan Legislatif

Selasa, 11 November 2025 | 13:35 WIB

DPN Peradi Resmi Melantik 26 Anggota DPC Peradi Kota Jayapura

Senin, 03 November 2025 | 18:46 WIB

66 Pejabat Administrator, Pengawas dan Fungsional Lingkup Pemprov Papua Resmi Dilantik

Senin, 08 September 2025 | 19:01 WIB

Resmi Dilantik, Yuni Wonda–Mus Kogoya Siap Bawa Puncak Jaya Menuju Perubahan

Selasa, 17 Juni 2025 | 10:02 WIB
TERKINI

Jelang Nataru, Gercin Papua Barat Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Kamtibmas

57 Menit yang lalu

Program P3-TGAI 2025: BWS Papua Bangun 11.703 Meter Saluran Irigasi Tersier di Papua dan Papua Tengah

1 Jam yang lalu

Kepala Suku Wikaya Keerom Ajak Warga Papua Jaga Keutuhan NKRI dan Fokus Sambut Natal dengan Damai

1 Jam yang lalu

Kepala Suku Puncak Ajak Masyarakat Sambut Hari HAM dan Desember dengan Damai: “Jangan Beri Celah pada Provokasi”

18 Jam yang lalu

Bank Indonesia Perkirakan 2026 Perekonomian Papua Tumbuh Lebih Baik, Sinergi Lintas Sektoral Diperkuat

18 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com