MENU TUTUP

Ini Proses Pengolahan Kopi Mulia Khas Puncak Jaya

Kamis, 05 November 2020 | 18:08 WIB / Andi Riri
Ini Proses Pengolahan Kopi Mulia Khas Puncak Jaya Proses pengolahan kopi Mulia/dok.Humas Puncak Jaya

MULIAwartaplus.com - Kopi Mulia belakangan ini menjadi viral sebagai salah satu komoditas unggulan Puncak Jaya dengan aroma dan rasa khas tersendiri. Hal itulah yang merupakan alasan Kopi Mulia menjadi salah satu brand ambasador PON XX Papua, kendati ditunda tahun 2021 nanti. Pembudidayaan kopi Mulia adalah salah satu program unggulan Puncak Jaya guna menaikkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta menjadikan Kabupaten Puncak Jaya. 

Ditemui di Balai Pengolahan Kopi Mulia di Dinas Lingkungan Hidup, Perkebunan dan Kehutanan Puncak Jaya, Sulbiah Salam, S.Hut, M. KP selaku Kabid perkebunan dan peternakan menunjukkan proses pengolahan kopi di hadapan awak media, Selasa (03/11) lalu.

Sulbiah mengatakan, program ini didukung sepenuhnya oleh Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, S.Sos, S. IP, MM. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang sudah mendukung serta membantu proses pendanaan untuk program pengembangan kopi asli Mulia. 

"Hasil panen dari masyarakat dibeli langsung untuk dinas dan diolah menjadi kopi. Selain itu kami akan terus melakukan penyuluhan ke semua kelompok tani yang ada di Puncak Jaya mengenai cara penanaman, hingga panen tanaman kopi ini agar menghasilkan biji kopi kualitas terbaik," jelas Sulbiah. 

Ia mengaku, persaingan produk kopi yang ditawarkan barista di kedai kopi, tidak semudah membalikkan tangan. Karena itu pihaknya akan terus berupaya untuk menjadikan program produksi kopi Mulia ini berjalan seperti harapan Pemerintah yakni sesuai dengan Visi Misi Bupati Puncak Jaya.

Penuhi Kebutuhan Pasar

Dilihat dari kapasitas produksi, pihaknya mengaku memiliki stok yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

"Kami juga melihat antusias masyarakat terkait pengembangan kebun Kopi Mulia yang berjenis Arabika ini sangatlah tinggi, ini terbukti dengan berhasilnya tim produksi menghasilkan bubuk kopi yang mencapai 800kg atau sudah 90% dari target 1 Ton dalam Tahun 2020 yang disiapkan untuk Pon XX," bebernya.

Setelah melakukan riset dan pelatihan ke Bandung pihaknya telah menerapkan pengolahan kopi sesuai standar. Secara garis besar dibenarkan proses dimulai dari biji kopi yang sudah dipanen, dijemur hingga benar-benar kering. Tahap kedua ialah penggorengan/sangrai yaitu kopi yang sudah kering setelah dijemur selanjutnya di goreng untuk mengurangi kandungan air. Ini merupakan tahap vital yang diolah dengan tangan.

Tahap ketiga pendinginan  yakni kopi yang selesai di sangrai kemudian di diinginkan. Tahap keempat ialah penggilingan dimana biji kopi selanjutnya di giling/dihaluskan sebelum dikemas.Tahap kelima ialah pengemasan dengan bahan dengan lapisan almunium foil untuk menjaga aroma dan tekstur kopi serta siap dipasarkan. 

"Dalam pengemasan tim produksi menggunakan hazmat, masker, tutup kepala dan sarung tangan dalam ruangan yang steril," terangnya. 

Awak media juga disuguhi kopi Mulia dengan air dengan suhu optimal 70-80 derajat celcius. Hasilnya kopi wangi kuat yang khas yang nikmat, yang rendah asamnya sehingga tidak membuat perut penikmatnya mules setelah menyeruputnya. 

"Terkait pemasaran Kopi Arabika ini, kami mengikuti harga yang sudah diperdakan oleh Pemerintah daerah yang sudah disepakati bersama sebelum menjalankan program pengembangan kopi ini," ungkap Sulbiah. 

"Kami pun berharap selain menjadi oleh-oleh khas Puncak Jaya, Kopi Mulia ini bisa menaikkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat Kabupaten Puncak Jaya" harapnya Sulbiah menambahkan, di Mulia telah ada, toko dan gerai untuk memasarkan kopi dan direncanakan akan mulai dipasarkan secara online melalui jasa portal e-commerce. (Adv)

 


BACA JUGA

Puncak Jaya Kondusif Pasca Saling SerangĀ  Pendukung Caleg Partai Gerindra dan NasDem

Jumat, 01 Maret 2024 | 14:31 WIB

Plh Sekda Puncak Jaya Minta TPID Rutin Pantau Harga Sembako

Senin, 29 Januari 2024 | 12:26 WIB

Pj Bupati Puncak Jaya Resmikan Gedung Perpustakaan Daerah dan 90 Proyek Pembangunan

Senin, 22 Januari 2024 | 17:57 WIB

Letakkan Batu Pertama Kantor Gereja Immanuel Yalinggua, Pj Sekda Yubelina Sampaikan Ini

Jumat, 19 Januari 2024 | 21:14 WIB

APBD TA 2024 Kabupaten Puncak Jaya Resmi Ditetapkan, Totalnya Rp1,722 Triliun

Jumat, 19 Januari 2024 | 07:32 WIB
TERKINI

Babinsa Pos Ramil Fawi Bersama Warga Gotong Royong Membersihkan Gereja

15 Jam yang lalu

Sekda Kabupaten Keerom jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Bansos Rp18,2 Miliar

16 Jam yang lalu

Kawal Pilkada Serentak 2024 di Tanah Papua, PERADI Jayapura Bentuk Satgas Hukum

16 Jam yang lalu

Pantau Tumbuh Kembang Anak, TP-PKK Puncak Jaya Rutin Gelar Posyandu

22 Jam yang lalu

Jenazah Lettu Inf (Anumerta) Oktavianus Sogalrey telah Dimakamkan di TMP Nabire

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com