MENU TUTUP

‘Yang Dilakukan Para Teroris di Luar Batas Wajar’

Kamis, 10 Mei 2018 | 13:30 WIB / rmol
‘Yang Dilakukan Para Teroris di Luar Batas Wajar’ istimewa

WARTAPLUS - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam Wiranto, mengunjungi Rumah Tahanan Cabang Salemba, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Wiranto melakukan pengecekan langsung terkait aksi penyanderaan narapidana teroris (Napiter) terhadap seorang polisi yang telah berlangsung selama 36 jam.

Wiranto mengatakan, apa yang dilakukan Napiter merupakan tindakan di luar batas kemanusiaan. Para Napiter ini tega menyandera, bahkan membunuh aparat Kepolisian. Para Napiter, seharusnya sadar, karena mereka dalam proses hukuman atas tindakan terorismemya.

"Tetapi, justru mereka lakukan kekejaman, lakukan penyanderaan, membunuh, dan merebut senjata, di luar batas kemanusiaan. Justru, mereka lakukan aksi menyandera, merampas, menyiksa, bahkan membunuh aparat keamanan yang bertugas," kata Wiranto di Mako Brimob, Kamis 10 Mei 2018.

Wiranto menyampaikan pernyataan sikap Presiden Joko Widodo bahwa tidak pandang bulu terhadap para terorisme. 

"Sesuai sikap pemerintah, sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi, beliau sampaikan bahwa menghadapi terorisme beliau bersikap tegas dan tidak pandang bulu," ujarnya.

Wiranto menceritakan, proses penanganan untuk melumpuhkan Napi Teroris tersebut. Sebelumnya, dia menyebut, aparat telah melakukan sebuah rencana untuk melakukan perlawanan.

"Melalui rakor yang kita lakukan, maka direncanakan serbuan untuk melucuti para teroris yang sudah kita kepung dan isolasi. Namun, tentunya sesuai SOP internasional, maka aparat keamanan sebelum menindak, tapi memberi ultimatum. Jadi, kita bukan bernegosiasi, tapi berikan ultimatum," kata Wiranto.

Aparat memberikan ultimatum sampai batas waktu tertentu. Kemudian pada dini hari, sekelompok Napiter tersebut menyerah tanpa syarat. Sebanyak 145 dari 155 Napiter menyerahkan diri dengan 30 pucuk senjata yang diambil dari Polri.

"Kita minta satu per satu mereka keluar dari lokasi mereka. 145 dari 155, mereka keluar tanpa syarat dan senjata diserahkan. Kurang lebih 30 pucuk. Tetapi, itu senjata hasil sitaan dari aparat Kepolisian melawan terorisme," ujarnya.

Napiter yang masih bertahan sebanyak 10 orang. Semula mereka tidak mau menyerahkan diri. Namun polisi tidak tinggal diam dan melakukan serbuan ke lokasi para Napiter.

"Tadi kita saksikan bunyi bom, tembakan, dan penyisiran seusai ditentukan. 10 sisa teroris menyerah. Jadi, lengkap 155 Napiter telah menyerah kepada aparat Kepolisian," katanya mengakhiri penjelasan.


BACA JUGA

Diduga Lakukan Pelecehan, Ketua DPD PDIP Papua Ditangkap dan Dibawa ke Jayapura

Jumat, 22 November 2024 | 07:33 WIB

Sopir Lajuran Trans Jayapura - Wamena Dibunuh Secara Sadis, Pelaku Diduga OPM

Rabu, 06 November 2024 | 07:14 WIB

Tolak Berhubungan Seks, Seorang Pria Habisi Teman Wanitanya Secara Sadis

Kamis, 03 Oktober 2024 | 16:49 WIB

Jangan Sembunyikan Pembunuh Staf Bawaslu Yahukimo, Komnas HAM: Kami Akan Tindak Lanjuti

Rabu, 11 September 2024 | 14:06 WIB

TPNPB OPM Bertanggungjawab Atas Penembakan Satu Anggota Polisi di Lanny Jaya

Rabu, 11 September 2024 | 05:01 WIB
TERKINI

Sengketa Pilgub PBD, Pieter Ell: MA Tolak Kasasi Paslon Onesimus - Ibrahim

3 Jam yang lalu

Wakil Ketua II MRP Imbau Masyarakat Mendukung Suksesnya Pilkada Serentak 2024

9 Jam yang lalu

Mari Kita Jaga Kedamaian Pilkada Serentak 2024

9 Jam yang lalu

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Hadir di Jayapura

16 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

17 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com