Lewat Program Irigasi BWS Papua, Atasi Kekeringan Lahan Pertanian di Koya Timur
JAYAPURA, wartaplus.com - Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua di tahun ini telah melaksanakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang salah satunya dilaksanakan di wilayah Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Kepala Balai Wilayah Sungai Papua, Nimbrot Rumaropen ST.MT mengatakan ada sebanyak 98 kelompok tani yang mendapatkan program irigasi ini, dan tersebar di 5 daerah di Papua antara lain Kabupaten Keerom, Nabire, Sarmi, Jayapura dan Kota Jayapura.
"Khusus untuk daerah irigasi Koya, Kota Jayapura ada 13 kelompok tani dengan 210 Kepala keluarga yang menerima program P3TGAI ini. Ini hasilnya sudah sangat maksimal buktinya kita bisa hadir disini untuk melakukan panen padi bersama, " ungkap Nimbrot kepada wartawan usai melakukan panen padi bersama masyarakat di Kelurahan Koya Timur, Kamis (02/12) pagi.
Hadir dalam acara panen padi bersama yang dirangkaikan dengan kegiatan penangkaran benih padi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Jayapura, Drs Nurjainuddin Konu, MKP, sejumlah pejabat BWS Papua, Kepala Dinas Pertanian Kota Jayapura dan sejumlah perwakilan kelompok tani dan masyarakat setempat.
Nimbrot mengatakan, selama lebih dari 20 tahun lahan pertanian di wilayah Koya Timur tidak pernah dialiri air, namun setelah ada program irigasi, kini para petani sudah bisa mengelola lahannya untuk ditanami padi maupun tanaman holtikultura lainnya
"Jadi kami berupaya semua lahan tidur yang belum dapatkan air, kami bisa bantu untuk mendapatkan air. Jadi selain padi, bisa untuk tanaman holtikultura lainnya termasuk untuk perikanan darat. Inti semuanya adalah untuk kesejahteraan petani," kata Nimbrot.
Tidak Alihkan Fungsi Lahan
Sementara itu, Asisten Setda Kota Jayapura, Nurjainuddin Konu mengapresiasi program irigasi yang dilakukan Kementerian PUPR melalui BWS Papua.
Ia berharap para petani bisa memanfaatkan dan memelihara irigasi yang dibangun sebaik baiknya.
"Paling utama mudah mudahan tidak mengalihkan fungsi lahan, karena irigasi sudah dibangun untuk kepentingan petani. Sehingga hasilnya membawa peningkatan pendapatan bagi petani dan tentunya membantu perekonomian mereka," ucapnya.
Ia juga berharap, irigasi yang dibangun juga dapat digunakan oleh petani asli Papua dan bukan saja diperuntukkan bagi petani transmigran
"Karena pimpinan daerah berkomitmen untuk membangun daerah ini semua baik petani asli Papua maupun transmigran. Sebab pemberdayaan masyarakat lokal itu sangat penting," harapnya.
Ketua Kelompok Tani, Santo menyampaikan terima kasih kepada BWS Papua yang sudah berkenan memberikan bantuan irigasi kepada petani Koya Timur.
"Selama hampir 30 tahun, air irigasi belum sampai kepada kami, dan tahun ini kami bisa merasakannya, tanam padi yang dicanangkan pemerintah, alhamdulillan bisa kami laksanakan dan hari ini kami bisa panen perdana," ucap Santo.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pertanian Kota Jayapura yang selalu setia mendampingi kelompok tani dalam mengelola lahan sawahnya
"Semoga target pemerintah untuk menjadikan wilayah Koya Timur sebagai lumbung padi bisa tercapai ke depan," harap Santo.**