Senangnya Warga Perbatasan Skouw di Kunjungi Deputi II BNPP Kemendagri
JAYAPURA,wartaplus.com - Dalam kunjungan ke pabrik pengelola sagu di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (08/02) sore, Deputi II Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kemendagri Komjen Pol (P) Drs Paulus Waterpauw bersama kolega memborong 175 tumang (karung 25 Kg) sagu dari warga setempat.
Sontak saja, warga di tapal batas RI - Papua New Guinea (PNG) mengaku senang dan bangga, karena ada pejabat pemerintah yang memborong pesanan sagu sebanyak itu, sehingga bisa menggairahkan lagi ekonomi warga di kawasan itu.
Sostenes Rollo, pengelola pabrik sagu di Kampung Skouw Yambe kepada awak media mengaku pesanan sebanyak itu akan dikerjakan bersama kelompok masyarakat di perbatasan. "Tentunya ini pesanan yang sangat banyak, kami bangga dan senang karena ada yang pesan sagu di tempat kami," katanya.
Menurut dia, kunjungan kerja yang dilakukan oleh Deputi II BNPP Kemendagri Komjen Pol (P) Drs Paulus Waterpauw bersama pemangku kepentingan lainnya telah memberikan motivasi kepada masyarakat setempat untuk mengawali tahun ini dengan usaha yang keras untuk menjawab tantangan pesanan sagu hampir 200 tumang (karung). Apalagi sejak Natal tahun lalu hingga Januari 2022, pesanan sagu dari konsumen turun drastis.
"Senang, karena kalau langsung kesini bisa melihat secara dekat alat kerja yang kami gunakan untuk mengolah sagu. Kami butuh perhatian dari semua pihak, bantu pasarkan sagu," kata Sostenes.
Sementara itu, Paulus Waterpauw mengemukakan bahwa kunjungan ke batas negara merupakan amanah dari Inpres Nomor 1 Tahun 2021 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan perbatasan, salah satunya Skouw yang berada di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
"Saya deputi II BNPP yang bertugas untuk melaksanakan sinergitas, koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, dalam rangka mengamanatkan Inpres Nomor 1 Tahun 2021 itu, percepatan pembangunan ekonomi di kawasan perbatasan," katanya.
Percepatan pembangunan di kawasan perbatasan, kata mantan Kapolda Papua dua kali itu, sebenarnya merupakan tugas bersama pemangku kepentingan, sehingga perlunya sinergitas dari kementerian dan lembaga terkait.
"Yang pertama, saya mau sampaikan bahwa memang ini tugas bersama, artinya masyarakat berharap kesejahteraan mereka lewat pemanfaatan SDA sekitar mereka itu dengan sungguh sungguh bisa dimanfaatkan oleh masyarakat adat disini," ujarnya.
"Dan saya pikir pemerintah dalam hal ini negara melalui perpanjangan tangan di provinsi dan Kota Jayapura, ataupun kabupaten-kabupaten lainnya bisa menterjemahkan hal itu. BNPP ditugaskan dan hadir bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung dan mendorong bagaimana potensi di perbatasan ini mendatangkan kesejahteraan untuk masyarakat setempat," sambungnya.
Salah satunya dengan cara membeli hasil sumber daya alam yang dikelola oleh masyarakat perbatasan. "Makanya tadi, saya tantang Pak Sostenes agar segera kumpulkan lagi kelompok kerjanya dan siapkan, saya pesan 50 tumang sagu, adik Yohanis dari Ikal Jatim 50, teman pengusaha pesan 50, kepala PLBN Kota Jayapura pesan 15, dan Pak Kapolsek Muara Tami pesan 10. Jadi, totalnya ada 175 tumang atau karung sagu," sebutnya.
Paulus katakan dengan begitu, adanya rangsangan ekonomi kepada masyarakat di perbatasan sehingga mereka bisa terus mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraannya.
"Jika ini bisa dikerjakan cepat artinya ini ada modal yang sudah bisa dikerjakan oleh saudara-saudara disini, dan saya pikir ini bagus sekali sebagai salah satu percepatan ekonomi di kawasan perbatasan sebagaimana Inpres nomor 1 tahun 2021 yang diamanatkan oleh bapak Presiden Jokowi untuk memanfaatkan ruang-ruang disekitar perbatasan," ujarnya.
"Kami kebetulan di kedeputian II BNPP ada tugas disitu, artinya bahwa kami datang untuk mendorong teman-teman kementrian, lembaga, badan, dinas ini terkait dengan masyarakat bersatu padu kita lakukan upaya-upaya sedemikian rupa, demi NKRI, demi masyarakat Indonesia tercinta," katanya lagi.
Dalam kunjungan ini, mantan Kepala Badan Intelejen Keamanan (Kabaintelkam) Polri ini didampingi oleh Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal, Kepala Badan Perbatasan Kota Jayapura Mathius Pawara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura, Matheyis Sibi, dan Kepala Kampung Holtekamp, Husein serta Kapolsek Muara Tami AKP Junan Plitomo.
Sebelum kunjungan ke Kampung Skouw Yambe, suami dari Roma Megawanti Pasaribu ini berkunjung ke petani ikan air payau di Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.*