Jenazah Prajurit Marinir Korban Penembakan KST di Nduga, Diterbangkan ke Surabaya
MIMIKA, wartaplus.com - Jenazah almarhum Praka Marinir (Anumerta) Dwi Miftahul Ahyar, personel Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar yang gugur dalam penyerangan gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Pos Kalikote, Kabupaten Nduga, Papua Jumat (22/04) lalu, diberangkatkan dari Base Ops Lanud Timika, Minggu (24/4) pukul 08.17 Wit menggunakan pesawat TNI AU CN-235 menuju Base Ops Lanud Mulyono Surabaya.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. dalam keterangan persnya Minggu pagi menjelaskan, sebelum diberangkatkan dilakukan upacara pelepasan jenazah di Aula Kantor Perwakilan Lanal Timika.
"Setelah sebelumnya disemayamkan di Aula Kantor Perwakilan Lanal Timika, pagi tadi dilakukan upacara pelepasan jenazah secara militer dipimpin Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan," jelas Kapendam.
Selanjutnya jenazah diterbangkan menuju Surabaya menggunakan pesawat TNI AU dan rencananya akan tiba di pangkalan udara Mulyono Surabaya pada Minggu sore sekira pukul 17.00 waktu setempat.
"Setibanya di Lanud Mulyono Surabaya, kemudian direncanakan akan diberangkatkan menuju rumah keluarga di Kabupaten Lamongan," ujar Kapendam.
Dalam keterangannya Kapendam juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya proses evakuasi sampai dengan pemberangkatan ke rumah keluarga yang rencananya akan dimakamkan di Lamongan, Jawa Timur.
Hadir dalam upacara pelepasan dan pengantaran jenazah, Brigjen TNI I Gusti Agung A. Winata, Kolonel Kav Hendra Setiawan, Kolonel Harys Suryo, Danlanud Yohanis Kapiyau Timika Letkol Pnb Slamet Suhartono, Danlanal Timika Letkol Laut (P) Apriles Lusien, Danbrigif R 20/IJK/Kostrad Letkol Inf Ahmad Daud , dan Dandim 1710/Mimika Letkol Czi Agustinus Ws.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar gugur terkena tembakan dalam penyerangan yang diduga dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya terhadap Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar, di Kalikote, Kabupaten Nduga, Jumat (22/04) pukul 17.00 Wit.
Dalam penyerangan tersebut, satu anggota Mayor Mar Lilik Cahyanto tertembak pantulan peluru di bahu.
"Kondisi di Pos Kalikote ini tidak ada jaringan sinyal telepon, sehingga diketahui setelah ada laporan dari Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar Kalikote pada Sabtu (23/04) pagi," jelas Kapendam Herman.
Sebelumnya, aksi penyerangan terhadap Pos Satgas Marinir juga dilakukan kelompok Egianus Kogoya pada 26 Maret lalu.
Penyerangan menggunakan senjata pelontar granat ini menewaskan dua prajurit yakni Komandan Pleton (Danton) Lettu Mar (anumerta) Mohammad Iqbal dan Praka Mar (anumerta) Wilson Anderson Here gugur, sementara delapan prajurit lainnya terluka.
Aksi kelompok Egianus Kogoya muncul di publik setelah melakukan pembantaian terhadap 28 karyawan Istaka Karya yang tengah mengerjakan proyek jalan Trans Papua pada Desember 2018. Sejak peristiwa itu teror bersenjata terus dilakukan kelompok Egianus dengan sasaran warga sipil dan juga aparat keamanan.**