MENU TUTUP

Ruas Jalan Distrik Waegi Puncak Jaya yang Dipalang Warga Akhirnya Dibuka

Minggu, 28 Agustus 2022 | 08:11 WIB / Andi Riri
Ruas  Jalan Distrik Waegi Puncak Jaya yang Dipalang Warga Akhirnya Dibuka Ruas jalan di Distrik Waegi yang dipalang warga akhirnya dibuka/dok:ProkopimPJ

MULIA, wartaplus.com - Guna menciptakan kondisi jalur lalu lintas yang aman dan kondusif, Pemerintah Daerah Puncak Jaya bersama Tim gabungan TNI/Polri akhirnya membuka ruas jalan Distrik Waegi yang sebelumnya dipalang warga, Sabtu (27/08).

Pembukaan jalan dilakukan dengan pendekata humanis. Pasalnya sejumlah kendaraan lajuran tertahan dan belum bisa masuk ke Kota Mulia. 

Sejak pagi, Tim Gabungan melakukan Apel Briefing dan bergerak cepat menuju lokasi Distrik Waegi. Hadir dalam kegiatan itu Plh. Sekda Akbar Fitrianto, SSTP, Danyon 301/PKS Letkol Inf. M.S.Fanany, Kabag Ops Polres Puja Kompol Syarifuddin Ahmad, Pasi Ops Kodim 1714/Pj Kapt. Inf Daniel Sine, Pasi Ops Yonif 113/JS Lettu Inf. Adam, Kepala Badan Kesbangpol Keni Wonda, S.Sos, M.KP, Kepala BPPRD Mus Kogoya, SE, Okies Wakur, SE serta beberapa staf Pemda Puncak Jaya. 

Turut hadir juga Kasatgas Elang, Sekdis Waegi, Kapolsek Ilu, Kapolsek Tingginambut, Danramil Ilu dan Danramil Tingginambut bersama sejumlah masyarakat. 

Dalam negosiasi, warga yang melakukan pemalangan mengklaim mereka sebagai orang yang turut serta dalam membantu proses evakuasi musibah kecelakaan yang terjadi di Gurage beberapa waktu lalu. 

Bahwa tujuan mereka melakukan pemalangan hanyalah agar aspirasi mereka terkait bayar adat cuci darah dapat diakomodir oleh pemda setempat. 

“Tujuan pemalangan ini bukan untuk bayar kepala namun berkaitan dengan kecelakaan yang dialami beberapa waktu lalu, kami memasukan surat permohonan kepada pemerintah namun ditolak. Oleh karena itu kami memalang jalan ini. Permintaan kami saat ini adalah Bupati harus ambil keputusan dan dengar langsung jawaban dari permintaan kami” ucap Barengga Wonda selaku perwakilan warga.

Plh. Sekda Akbar Fitrianto menyampaikan terima kasih atas bantuan masyyarakat dalam proses evakuasi kecelakann beberap waktu lalu.

"Musibah tidak ada yang mau, melainkan kehendak Tuhan YME. Namun karena adanya pemalangan fasilitas umum ini justru dapat merugikan masyarakat kita sendiri karena akses jalan yang tertutup menyulitkan pasokan bama, ambulans antar jemput pasien, mobil lajuran atau ojek bahkan mengganggu aktivitas perdamaian yang sedang berlangsung," ucap Akbar yang juga Kepala Bagian Protokol dan Pimpinan Setda Puncak Jaya.

"Tapi, aspirasi terkait balas jasa adat pasti akan disampaikan kepada Bupati” ucapnya lagi.

Pendekatan Humanis

Danyonif Satgas 301/PKS Letkol. Inf. M. Fanany mewakili pihak keamanan menegaskan bahwa jajarannya datang dengan maksud baik dan damai bukan dengan represif namun pendekatan humanis.

“Hari ini kita melakukan negosiasi pembukaan pemalangan karena kita mendapat perintah dari pimpinan untuk membantu membongkar pemalangan, faktor keamanan yang paling utama. Ini merupakan jalur perlintasan yang merupakan jalur utama untuk itu kami berharap jalur dapat dibuka. Karena bapak sekalian adalah saudara masyarakat kami” jelasnya.

Sementara itu Keni Wonda selaku Kepala Bakesbang sebagai putra daerah Distrik Waegi menjelaskan alasan Bupati Dr. Yuni belum menjawab aspirasi masyarakat dikarenakan kesibukan penting sehingga saat surat permohonan tiba, Bupati berada di Jakarta untuk urusan dinas. 

"Bupati Dr. Yuni belum jawab aspirasi kalian karena beliau masih ada urusan Dinas Luar yang tidak bisa ditinggalkan. Terkait adat cuci darah beliau sangat tahu karena merupakan putra asli Dani" jelas Keni Wonda. 

Ia memastikan jika Bupati telah kembali ke Puncak Jaya akan segera bertatap muka langsung dengan masyarakat karena hanya Bupati yang bisa mengeluarkan keputusan final.

Setelah Tim memberikan penjelasan dan pemahaman, masyarakat pun menyampaikan jika pihaknya hanya ingin  menyampaikan kepada Bapak Bupati agar memperhatikan aspirasi dan keinginan mereka agar diberikan ungkapan terima kasih/cuci darah atas bantuan evakuasi pasca kecelakaan di Gurage. Aspirasi tersebut akan mereka sampaikan langsung saat Bupati berada di Mulia.

Okies Wakur selaku keluarga yang menjadi korban kecelakaan didampingi Kepala BPPRD menjelaskan bahwa penyebab demo adalah miss komunikasi dan koordinasi sampai catatan oknum pejabat bisa keluar untuk menjanjikan sesuatu saat Bupati berada diluar daerah. Dirinya mengajak seluruh masyarakat agar tidak termakan provokasi yang bisa merusak kedamaian Puncak Jaya. 

Setelah mendengarkan aspirasi dari masyarakat, palang jalan pun akhirnya dibuka.(Adv/ProkopimPJ)


BACA JUGA

Pasca Ricuh, Pj Bupati Puncak Jaya Tinjau Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan

Senin, 22 Juli 2024 | 12:08 WIB

Puncak Jaya Kondusif Pasca Saling SerangĀ  Pendukung Caleg Partai Gerindra dan NasDem

Jumat, 01 Maret 2024 | 14:31 WIB

Plh Sekda Puncak Jaya Minta TPID Rutin Pantau Harga Sembako

Senin, 29 Januari 2024 | 12:26 WIB

Pj Bupati Puncak Jaya Resmikan Gedung Perpustakaan Daerah dan 90 Proyek Pembangunan

Senin, 22 Januari 2024 | 17:57 WIB

Letakkan Batu Pertama Kantor Gereja Immanuel Yalinggua, Pj Sekda Yubelina Sampaikan Ini

Jumat, 19 Januari 2024 | 21:14 WIB
TERKINI
Korlap Harus Bertanggungjawab

Ditunggangi KNPB, Demo Tolak Transmigrasi di Jayapura Ricuh

19 Jam yang lalu

Ketua LMA Yahukimo ajak Masyarakat Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Pilkada

19 Jam yang lalu

DR. Pieter Ell: Bawaslu Papua Sudah Putuskan Kasus Pj Walikota, Tidak Puas Silahkan Menempuh Prosedur Hukum Lainnya

1 Hari yang lalu
.

Pemkab Biak Alokasi Rp2,5 Miliar Pemilihan Anggota DPRK Otsus

1 Hari yang lalu

Doa Lintas Agama Merajut Kebersamaan Menuju Sukses Penyelenggaraan Pilkada Damai

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com