Prajurit Korem 172/PWY Terima Pembekalan Terkait Hak Asasi Manusia
JAYAPURA, wartaplus.com – Sebanyak 150 personel Korem 172/PWY menerima pembekalan tentang wawasan Hak Asasi Manusia yang diberikan oleh Direktur Perhimpunan Advokasi Kebijakan Hak Asasi Manusia (PAK-HAM) Papua, Mathius Murib, bertempat di Aula Makorem 172/PWY, Rabu (23/11).
Dalam kesempatannya, Kepala Staf Korem (Kasrem) 172/PWY Kolonel Inf Bayu Sudarmanto menyampaikan bahwa kegiatan ini diberikan tidak hanya bagi prajurit Makorem 172/PWY, namun hadir juga dari perwakilan prajurit dari setiap satuan jajaran serta Prajurit Penugasan di wilayah Kolakops 172/PWY.
"Kegiatan ini yaitu untuk memberikan pemahaman kepada setiap prajurit tentang pentingnya arti Hak Asasi Manusia khususnya bagi prajurit yang bertugas di lapangan," ujar Kasrem.
“Jadi kami mengundang Bapak Mathius Murib sebagai salah satu tokoh HAM Papua yang sudah lama berkecimpung di dunia HAM untuk memberikan penjelasan secara detail tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh prajurit sehingga mereka dapat melaksanakan tugas secara proporsional dan profesional,” sambung ia.
Sementara itu, Direktur PAK-HAM Papua, Mathius Murib menuturkan bahwa penguatan akan pemahaman dan wawasan Hak Asasi Manusia kepada setiap prajurit TNI harus dilakukan secara terus menerus agar TNI kedepannya semakin baik.
“Kami dengan senang hati memberikan pemahaman tentang prinsip dan standar HAM untuk dapat diketahui dan dipahami dengan baik sehingga pelanggaran HAM dapat dicegah. Kedepan kita berharap TNI juga ikut mensosialisasikan pentingnya HAM sebab tanggung jawab perlindungan, kemajuan HAM merupakan tanggung jawab kita semua termasuk TNI. Karena itu sosialisasi ini dilakukan agar kita dapat bersama-sama menjaga dan memajukan HAM sekaligus sebagai upaya menjaga Papua itu tanah damai,”ungkap Mathius Murib.
Ia mengaku sangat senang dan berterima kasih kepada Korem 172/PWY yang telah memberikan kesempatan kepada dirinyauntuk memberikan sosialisasi tentang HAM hari ini.
"Saya juga senang prajurit yang hadir dalam kegiatan ini sangat antusias dengan mengajukan pertanyaan yang kritis dan penting menurut saya untuk mereka sendiri sehingga bisa lebih paham apa itu HAM,” akunya.**