MENU TUTUP

AKBP Herzoni Saragih: Warga Pengungsian Diduga Berafiliasi Dengan Kelompok Tertentu Untuk Mencari Perhatian Publik 

Kamis, 08 Desember 2022 | 15:31 WIB / Cholid
AKBP Herzoni Saragih: Warga Pengungsian Diduga Berafiliasi Dengan Kelompok Tertentu Untuk Mencari Perhatian Publik  Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih/Istimewa

SERUI,wartaplus.com - Group WhatsApp dihebohkan dengan beredarnya sebuah Video dan foto yang memperlihatkan sekelompok warga Kaonda Distrik Windesi di Kabupaten Yapen mengungsi di tengah hutan

Pengungsian tersebut diduga lantaran aksi penyisiran aparat gabungan pada 1 Desember 2022 lalu.

Dalam postingan tersebut tercatat ada 61 orang yang terdiri dari anak dan orang dewasa.

Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Herzoni Saragih ketika dikonfirmasi membantah adanya penyisiran aparat gabungan di Kampung Kaonda Distrik Windesi.

Menurut keberadaan dan  aparat gabungan beberapa waktu lalu di kampung tersebut tidak lain untuk melakukan patroli rutin guna menjaga kamtibmas dan memberikan rasa aman serta nyaman kepada masyarakat.

"Kami hadir untuk memberikan rasa aman. Itu bukan penyisiran atau operasi militer. Bahkan kehadiran kami disana disambut masyarakat dengan hangat," terangnya.

Terkait dengan pengungsi itu, AKBP Herzoni Saragih mengatakan akan mengecek, mengingat kasus tersebut serupa pernah terjadi seperti  di Sasawa beberapa tahun lalu.

"Ini konsepnya seperti di Sasawa, dimana kehadiran TNI-Polri dipelintir oleh oknum-oknum yang berbeda ideologi, kemudian memanfaatkan masyarakat untuk pergi mengungsi dan membuat isu adanya operasi militer atau penyisiran aparat gabungan," tegasnya.

AKBP Herzoni Saragih pun membeberkan beberapa waktu lalu juga ada postingan di media sosial Facebook yang menyebutkan aparat gabungan melaksanakan kekerasan warga di kampung tersebut, Namun pada nyata berita tersebut adalah hoax.

"Kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan bentuk provokatif yang bisa mengganggu keamanan," tegasnya.

AKBP Herzoni Saragih menambahkan informasi pengungsian itu juga dirinya terima, namun anehnya dibawa laporan tersebut tertera tulisan hastag #IndonesiaPenjajah, #StopOperasiMiliter dan #FreeWestPapua.

"Kalau dilihat dari lapor itu kita bisa disimpulkan kelompok ini adalah orang-orang yang memiliki ideologi berbeda. Namun mereka tetap Warga negara Indonesia yang harus diberikan pemahaman-pemahaman tentang bernegara yang baik," tegasnya.

 


BACA JUGA

Dorong Pengembangan Kemampuan Akademik Siswa/i Papua dan Maluku, Telkomsel Gelar Kompetisi Cerdas Cermat Digital

Rabu, 21 Mei 2025 | 13:48 WIB

Ops Damai Cartenz-2025 Pererat Hubungan dengan Masyarakat Kampung Okpol Melalui Patroli Sambang

Selasa, 20 Mei 2025 | 15:20 WIB

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

Senin, 19 Mei 2025 | 18:45 WIB

Pembangunan Untuk Kita Semua, Kepala Suku Besar Puncak : Mari Jaga Kedamaian di Tanah Papua

Senin, 19 Mei 2025 | 14:43 WIB

Senyum di Pantai Hecnuk, Harapan Damai di Muara Tami

Minggu, 18 Mei 2025 | 18:17 WIB
TERKINI

Dorong Pengembangan Kemampuan Akademik Siswa/i Papua dan Maluku, Telkomsel Gelar Kompetisi Cerdas Cermat Digital

1 Jam yang lalu

Ops Damai Cartenz-2025 Pererat Hubungan dengan Masyarakat Kampung Okpol Melalui Patroli Sambang

23 Jam yang lalu

Polisi Ungkap Misteri Hilangnya Ananda Nurmila, Ayah Tiri Jadi Tersangka

1 Hari yang lalu

Tindakan Tegas Satgas Ops Damai Cartenz Terhadap Oknum Anggota Polri Penjual Amunisi di Papua Pegunungan

1 Hari yang lalu

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com