TNI Polri Berhasil Kuasai Distrik Paro yang Sebelumnya Diduduki Kelompok Egianus Kogoya
TIMIKA, wartaplus.com - Tim gabungan TNI Polri berhasil menguasai Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan yang sebelumnya diduduki oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya.
Sebelumnya, kelompok Egianus berhasil menguasai Distrik Paro usai membakar pesawat Susi Air pada Selasa (07/02) pagi. Tidak hanya membakar pesawat, mereka juga menyandera pilot dan melakukan intimidasi terhadap 15 pekerja yang sedang melakukan pembangunan Puskemas.
"Iya sekarang Distrik Paro sudah dikuasai oleh TNI Polri," singkat Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa kepada wartawan di Timika, Senin (13/02) siang.
Menurut Pangdam, TNI pada prinsipnya membantu Polri dalam upaya penegakan hukum termasuk menurunkan tim untuk membantu pencarian terhadap pilot Philips Mark Merhtens yang diduga disandera oleh kelompok KST.
Pangdam Saleh Mustafa
"Dalam rangka upaya penegakan hukum yang dilakukan dalam kasus ini, TNI Polri dalam hal ini Polda Papua dan Kodam Cenderawasih melakukan dua langkah yaitu secara soft approach yaitu pendekatan melalui dialog dengan berbagai tokoh baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat. Lalu secara hard approach atau dilakukan tindakan penegakan hukum terhadap kelompok ini termasuk upaya penyelamatan terhadap pilot," jelas Jenderal bintang dua jebolan Kopassus ini.
"Dalam upaya penyelamatan pilot tentunya ada resiko, apakah nanti selamat atau tidak? Namun tentunya kita sudah perhitungkan," tegasnya seraya menambahkan dalam waktu dua tiga hari ke depan, pilot sudah bisa ditemukan.
"Kita berdoa semoga pilot ditemukan dalam keadaan selamat," ucap Pangdam.
Selain menyandera pilot yang merupakan warga negara asing asal New Zealand (Selandia Baru), kelompok Egianus Kogoya juga sempat mengintimidasi 15 pekerja bangunan. Beruntung belasan pekerja tersebut berhasil diselamatkan oleh seorang pemuka agama setempat.
Mereka kemudian berhasil dievakuasi dari Distrik Paro oleh tim gabungan TNI Polri yang dipimpin Kapolres AKBP Rio Alexander Palenewen pada Jumat (10/02) lalu.
Sementara itu akibat teror yang dilancarkan KST, sedikitnya ada 90an warga Paro termasuk anak anak memilih meninggalkan kampungnya ke tempat aman. Dibantu aparat TNI Polri, puluhan warga tersebut ditampung di Markas Satgas TNI di Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga.**