Sertijab Kapolres Jayawijaya dan Tolikara, Diharapkan Bisa Kembalikan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri
JAYAPURA, wartaplus.com – Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K memimpin Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kapolres Jayawijaya dan Kapolres Tolikara, bertempat di Aula Rastra Samara Polda Papua Koya Koso, Kota Jayapura, Selasa (14/03) siang.
Kegiatan ini dihadiri jajaran Pejabat Utama Polda Papua, Para Pamen, ASN dan Pengurus Bhayangkari Daerah Papua.
Adapun Pejabat yang melaksanakan serah terima yakni AKBP Heri Wibowo, S.I.K dari Kasubbid Provos Polda Papua diangkat sebagai Kapolres Jayawijaya menggantikan AKBP Hesman Napitupulu, S.H., S.I.K., M.H. yang mendapat jabatan baru sebagai Pamen Polda Papua.
Lalu Kompol Ahmad Fauzan, S.Ag dari Pamen Polda Papua diangkat sebagai Pejabat sementara (Ps) Kapolres Tolikara menggantikan AKBP Dicky Hermansyah Saragih, S.Sos.
Dalam amanahnya, Kapolda Fachiri menyampaikan kegiatan serah terima jabatan dalam suatu organisasi adalah merupakan bagian dari mekanisme dan dinamika organisasi.
"Ini bertujuan untuk meningkatkan sekaligus mengembangkan organisasi, memberikan kesejahteraan personel berupa peningkatan promosi jabatan dan menyiapkan regenerasi sehingga organisasi tetap berjalan dan berkesinambungan," ujarnya.
Kapolda berharap, Kapolres yang baru dilantik untuk dapat mengembalikan tingkat kepercayaan publik kepada Polri, yang alami penurunan menyusul terjadinya beberapa kasus hukum yang dilakukan oknum anggota Polri.
"Harus mampu melakukan tugas pokok Polri yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta melakukan penegakan hukum yang berkeadilan kepada seluruh masyarakat tanpa pandang bulu, untuk terpeliharanya situasi Kamtibmas yang aman di wilayah hukum Polda Papua," tekannya.
Berkaitan Insiden Wamena dan Tolikara
Sementara itu kepada wartawan usai sertijab, Kapolda menyampaikan, pergantian Kapolres Tolikara dan Jayawijaya berkaitan dengan insiden yang terjadi beberapa waktu lalu baik di Tolikara maupun Wamena, Jayawijaya.
"Untuk kasusnya sudah ditangani dan diperiksa oleh Kabid Propam, sehingga kedua Kapolres kita tarik dulu. Supaya penyegaran dan mudah-mudahan nanti dengan Kapolres baru di Tolikara, bisa membangun sistem dan membangun komunikasi ulang dengan internal masyarakat. Sehingga peristiwa yang beberapa kali terjadi dan dikomplain oleh masyarakat bisa kita perbaiki. Kita berharap kepercayaan terhadap Polri oleh masyarakat bisa kembali," harapnya.
Pun dengan Kapolres Jayawijaya yang harus diganti menyusul kericuhan Wamena pada akhir Februari lalu. Dimana ada 9 warga sipil yang meninggal dunia akibat terkena tembakan.
"Kerusuhan itu cukup memakan energi kita di jajaran Polri, sehingga bentuk tanggung jawab saya selalu Kapolda, kita tarik Kapolresnya. Sebab ini juga bagian dari permintaan masyarakat," tegasnya.
Kapolda Fachiri berharap kondisi kamtibmas di Wamena bisa kembali kondusif.
"Karena Wamena, Kabupaten Jayawijaya merupakan ibukota Provinsi Papua Pegunungan, dan kita tidak mau ada lagi riak-riak lagi disana," tegasnya.
Lanjut jelasnya, Kapolres Jayawijaya yang baru telah ia perintahkan untuk membangun komunikasi ulang dengan semua unsur di dalamnya baik tokoh masyarakat, tokoh gereja, pemerintah dan juga rekan TNI.
"Supaya kita sama-sama menyikapi situasi di Wamena dan aktivitas bisa benar-benar kembali normal. Lalu kita juga akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum lainnya," pungkasnya.**