MENU TUTUP

Beredar Agama Baru, Blockchain yang Kitab Sucinya Bisa Direvisi

Selasa, 05 Juni 2018 | 17:07 WIB / rmol
Beredar Agama Baru, Blockchain yang Kitab Sucinya Bisa Direvisi Net

WARTAPLUS - Setelah mantan karyawan Google, Anthony Levandowski, mendirikan agama baru yang menjadikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai figur Tuhan bernama “Way of the Future," kini muncul agama lain yang menjadikan Blockchain Ethereum sebagai Tuhan.

Mengutip situs Futurism, Selasa, 5 Juni 2018, pendirinya, Matt Liston, adalah mantan Chief Executive Officer Augur, platform prediksi yang didukung Blockchain. Ia memperkenalkan agama Blockchain-nya yang dinamai "Zero ex omega atau Zero times omega”.

Pada 19 Mei 2018 di New Museum di New York City, Amerika Serikat, Liston membagikan 40 hard copy dari dokumen yang disebutnya sebagai “kertas api” atau kitab suci Zero times omega. Isinya menjelaskan bagaimana agama baru ini berfungsi.

"Ini adalah kerangka utama agama yang dapat memungkinkan mengatur keyakinan untuk memperbarui lebih cepat dan juga untuk mendemokrasikan hubungan antara pengikut dan konvergensi terhadap apa yang semua orang yakini terhadap agama ini," kata Liston.

Ide dasar Liston dari berdirinya agama ini karena Blockchain dapat menghilangkan kebutuhan akan keyakinan untuk memiliki otoritas yang mengatur.

Dalam banyak agama besar saat ini, menurut Liston, keyakinan diputuskan oleh 'orang-orang yang di atas' seperti Paus di Katolik, Dalai Lama pada Buddha, dan Kepala Rabi untuk agama Yahudi.

"Di agama kita berbeda, karena pengikut (umat) memiliki suara yang sama. Pengikut bisa memutuskan dan mengubah bagian-bagian dari kitab suci agama Blockchain, atau mulai menggunakan sumbangan untuk mendukung kegiatan amal tertentu," jelas Liston.

Karena sifatnya distribusi dan sulit untuk diretas, Blockchain dapat memberikan platform yang sempurna bagi pengikut untuk menyuarakan pendapat mereka, atau memberikan suara mereka kepada umat Blockchain lainnya untuk memberikan suara atas nama mereka.

"Dan, jika pengikut tidak bisa mencapai konsensus tentang suatu topik, maka Zero times omega dapat menjadi dua agama terpisah," ujarnya.

Meskipun Liston mendirikan agama, namun tidak menganggap dirinya sebagai Cryptsiah atau Cryptophet - mirip Paus atau Dalai Lama. [net]


BACA JUGA

21 Puskesmas Biak Beri Layanan Integrasi Primer Kesehatan Warga

Minggu, 16 November 2025 | 07:27 WIB

Kakanwil Kemenag Papua Lantik Dua Pejabat Administrator, Tegaskan Pemindahan Jabatan Sebagai Upaya Reaktualisasi Instansi

Sabtu, 08 November 2025 | 09:08 WIB

Tiba di Tanah Air, Menag Jelaskan Tindak Lanjut Deklarasi-Istiqlal untuk Kemanusiaan dan Kelestarian Lingkungan

Jumat, 31 Oktober 2025 | 03:05 WIB

Kemenag Papua Cetak MC Handal: ASN Diasah Public Speaking untuk Wajah Lembaga

Kamis, 30 Oktober 2025 | 02:58 WIB

Kanwil Kemenag Papua Ngobrol Bareng Media: Sinergi Publikasi Keagamaan yang Informatif dan Berimbang

Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:52 WIB
TERKINI

Dorong Keluarga Berdaya, TP PKK Puncak Jaya Hadiri Rakerda I di Nabire

14 Jam yang lalu

BWS Papua Gelar Serah Terima Hasil Pekerjaan Program Percepatan Irigasi Tahap 1 2025

14 Jam yang lalu

Kodim 1701/Jayapura Ditunjuk Bangun Gerai Koperasi Merah Putih

20 Jam yang lalu

Tes Kemampuan Akademik Untuk Ukur Capaian Siswa

21 Jam yang lalu

BI Papua Dorong 22.730 Petani Muda Terapkan Teknologi Smart Farming

22 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com