MENU TUTUP

4.000 Warga Kabupaten Jayapura Terancam Tidak Ikut Memilih Dalam Pilgub

Selasa, 05 Juni 2018 | 20:17 WIB / Fendi
4.000 Warga Kabupaten Jayapura Terancam Tidak Ikut Memilih Dalam Pilgub Salah satu warga Sentani, Kabupaten Jayapura saat memberikan hak pilihnya dalam Pilkada tahun 2017 lalu/Fendi

SENTANI,- Sedikitnya 4000 warga di Kabupaten Jayapura terancam tidak bisa memberikan hak pilihnya dalam Pilkada gubernur dan wakil gubernur Papua tahun 2018, lantaran tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).

“Pilkada sekarang ini berbasis E-KTP, dan kendala terbesar saat kami melaksanakan sosialisasi adalah banyak pemilih sekitar empat ribu sekian tidak akan memilih karena tidak memilki E-KTP,” kata Ketua KPU Kabupaten Jayapura, Pieter Silas Wally kepada pers di Sentani.

Pieter menjelaskan, kondisi ini ditemukan merata di seluruh wilayah Kabupaten Jayapura, dan terbanyak di daerah pembangunan empat.

“Paling banyak di daerah pembangunan empat, di Air sebagian besar belum melakukan perekaman E-KTP, dan jelas mereka kehilangan hak pilihnya dalam pilgub tahun ini,” ujarnya.

“Ini pemilih baru yang kami data tapi memang tidak memiliki E-KTP jadi ini agak susah, apalagi kalau sampe hari H dan mereka tidak bisa memilih pasti masalah,” tambahnya.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang mengganggu kamtibmas pada saat pemilihan, maka pihaknya telah mengajukan data yang dimiliki ke dinas Kependudukan dan Catatan sipil untuk mengeleuarkan kebijakan, namun di tolak.

“Sudah diajukan ke Dispendukcapil, tapi mereka tidak bisa ambil resiko karena warga ini belum sama sekali melakukan perekaman E-KTP. Kalau mereka ini sudah melakukan perekaman E-KTP sudah pasti namanya terdaftar,” ujarnya.

Selain itu, KPU juga terus membangun komunikasi dengan pihak kepolisian untuk memetakan daerah rawan dan meningkatkan pengamanan.

“Kita koordinasi dengan pihak kepolisian karena mereka memiliki daerah rawan yang sudah dipetakan dari tahun ke tahun, kalau bisa daerah merah itu jangan hanya 1 atau 2 orang polisi, harus lebih. Paling tidak 1 pleton di setiap distrik supaya mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” bebernya.

Di tempat terpisah Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, sangat menyayangkan ada 4000 warga yang terancam tidak bisa ikut memilih dengan alasan tidak memilki E-KTP, menurutnya hal ini merupakan tugas dari KPU dan harus segera diselesaikan.

“Masalah pemilih adalah tanggung jawab KPU, mereka memiliki tim kerja yang berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ini kan sudah diatur secara nasional juga tidak boleh berhenti, ini sama saja KPU tidak kerja dan sangat merugikan warga negara,” sesalnya.

Menurutnya, kesulitan perekaman E-KTP terjadi dimana-mana, tetapi bukan berarti KPU berhenti bekerja, karena Pilkada hadir setiap tahun dan tidak boleh yang membatasi hak warga negara.

“Harus diskusikan, cari jalan keluar dan harus selesaikan. Itu hak warga negara tidak boleh dihilangkan, berarti penyelenggara tidak bertanggung jawab,” tandasnya. *


BACA JUGA

Pleno Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Pasca Putusan MK di KPU Papua, Berjalan Aman dan Lancar

Minggu, 21 September 2025 | 08:10 WIB

Matius Fakhiri: Saat Ini Tidak Ada Lagi 01 dan 02, yang ada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua

Minggu, 21 September 2025 | 05:26 WIB

Sah, KPU Papua Tetapkan Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Hasil Pilkada 2024

Sabtu, 20 September 2025 | 19:25 WIB

Ketua MRP: UU Otsus Penentuan Cagub dan Cawagub Papua Berdasarkan Keaslian OAP, Bukan Wilayah Adat

Jumat, 19 September 2025 | 20:10 WIB

Kapolresta Jayapura Imbau Masyarakat Bersikap Dewasa Sikapi Putusan Dismissal MK Soal PSU Pilgub Papua

Selasa, 09 September 2025 | 19:26 WIB
TERKINI

ULMWP: Tragis Pembunuhan dan Pembantaian 15 Orang West Papua di Intan Jaya

1 Jam yang lalu

Kick Off RPJMD dan KLHS Puncak Jaya Tahun 2025 - 2029, Dibuka Secara Resmi oleh Plh.Sekda Risa Siswojo

17 Jam yang lalu

Mathius Fakhiri Kembalikan Berkas Pencalonan Ketua DPD Partai Golkar Papua

17 Jam yang lalu

Uji Nyali Politik di Balik Risiko Kepemimpinan MDF: Pandangan Tajam Pakar Politik

21 Jam yang lalu

Aksi Demo Mahasiswa Peduli Tanah Adat Papua Berakhir Ricuh, Tiga Orang Terluka, 1 Unit Mobil Dibakar

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com