MENU TUTUP

Kuala Kencana, Kota Modern Pertama di Tengah Hutan Tropis Papua

Rabu, 06 Desember 2023 | 12:54 WIB / Roberth
Kuala Kencana, Kota Modern Pertama di Tengah Hutan Tropis Papua Perumahan di kota Kuala Kencana berdampingan dengan pepohonan yang tetap tumbuh dan dirawat, guna menjaga keseimbangan lingkungan/Istimewa

TIMIKA,wartaplus.com – Kota Kuala Kencana yang didirikan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada 5 Desember 1995 di area seluas 17.078 hektar di area Kabupaten Mimika, Papua Tengah merupakan kota modern pertama di Indonesia yang berada di tengah hutan tropis. Kota yang didirikan untuk mendukung operasional perusahaan serta mendukung perkembangan kota Timika ini, dibangun dengan konsep “kota berwawasan lingkungan”. 

Memasuki kawasan Kuala Kencana kita dihadirkan dengan suasana alam yang terjaga rapi. Tidak ada kabel-kabel dan tiang listrik yang malang melintang, semua tertanam dengan rapi di bawah tanah. Di kiri-kanan jalan nampak pepohonan yang menjadi bagian asli dari hutan tropis. Flora dan fauna diperlakukan sebagai aset kota yang sangat berharga. Keragaman hayati ini dijaga oleh warga sekitar dan diawasi dengan ketat oleh petugas khusus.

Foto: Monumen di tengah alun-alun Kuala Kencana karya Seniman Nasional Nyoman Nuarta yang menempatkan simbol budaya dan keragaman Papua sebagai kekuatan dan persatuan/Istimewa

Di pusat kota, terdapat gedung perkantoran, fasilitas umum dan sosial, serta tempat ibadah. Di tengah pusat kota, sebuah patung rancangan Nyoman Nuarta yang menjadi icon kota Kuala Kencana berdiri gagah di tengah alun-alun. Tidak hanya warga yang bermukim di Kuala Kencana, namun warga Timika pun dapat ikut menikmati dan merasakan manfaat dari kehadiran kota ini.

General Superintendent Facilities Management PTFI Samsul Arifin menjelaskan kota Kuala Kencana senantiasa memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Timika sejak didirikan hingga memasuki usia 28 tahun. Salah satu kontribusi nyata kota Kuala Kencana bagi masyarakat Kabupaten Mimika adalah kehadiran Instalasi Pengolahan Air atau Water Treatment Plant (WTP) yang telah diresmikan Bupati Mimika Dr. Eltinus Omaleng, S.E., M.H. pada Oktober 2023 lalu sebagai upaya menyediakan sarana air bersih untuk masyarakat di kota Timika.

Dukungan ini merupakan kerja sama PTFI dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika senilai USD 10 juta dolar AS atau IDR 150 miliar rupiah. Saat ini, fasilitas ini sedang dalam tahap uji coba dan akan memberikan fasilitas air bersih untuk mendukung peningkatan kualitas hidup warga Kota Timika.

Kota Kuala Kencana sukses memadukan unsur keberlangsungan lingkungan (sustainability) serta kebutuhan kehidupan masa kini. Selain itu, Kuala Kencana juga dijadikan sebagai benchmark pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan sempat menjadi lokasi lomba lari maraton, serta jalan cepat saat perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

“Sampai saat ini, kami terus mengelola Kuala Kencana secara baik sebagai kota tambang modern di Indonesia Timur. Kami berharap kehadiran Kuala Kencana dapat selalu berkontribusi secara positif, bahkan bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi ke depannya,” kata Samsul.

Pengendalian Limbah

Fakta penting lainnya, Kuala Kencana memiliki sistem pengendalian limbah dan pengelolaan sampah yang dimonitor secara berkala. Melalui sistem ini, Kuala Kencana berhasil meminimalisir angka kasus malaria karena suasana kota yang bersih. “Kami bekerja sama dengan Public Health & Malaria Control (PHMC) untuk mencegah perkembangan nyamuk malaria di area kami,” jelas Samsul.

Samsul Arifin juga mengatakan konsep hunian di Kuala Kencana memadukan antara unsur modern dan alam. “Kota ini dibangun menyatu dengan alam dengan tetap menjaga banyak ruang terbuka hijau." Samsul juga mengungkapkan salah satu hal yang menarik saat berkeliling di kota ini adalah masih banyak ditemukan aneka fauna asli Papua yang hidup liar di kota ini seperti Burung Cendrawasih, Kakatua Raja, Rangkong, Nuri Kepala Hitam, Kuskus, hingga Kasuari.

PTFI membangun kota modern Kuala Kencana akan terus menjaga kelestarian alamnya sebelum nantinya diserahkan kembali kepada Pemerintah Indonesia pada masa pascatambang.*


BACA JUGA

Maret 2024, Tercatat 1,1 Juta Transaksi QRIS di Papua dengan Total Nominal Capai 181 Miliar

Minggu, 28 April 2024 | 17:38 WIB

Ketua umum Persekutuan Gereja Gereja Kabupaten Jayapura: Paulus Waterpauw Gubernur Papua

Minggu, 28 April 2024 | 03:18 WIB

Pemprov Papua Tengah Berharap Segera Ada Solusi Penyelesaian Konflik Antar Warga di Nabire

Sabtu, 27 April 2024 | 21:30 WIB

Peringati Hari Otda ke-28, Pemprov Papua Siap Tindak Lanjuti Arahan Mendagri Terkait Ekonomi Hijau

Jumat, 26 April 2024 | 21:08 WIB

Yumiron : Mahasiswa Harus Berikan Contoh Dalam Menjaga Kamtibmas

Jumat, 26 April 2024 | 08:47 WIB
TERKINI

Tak Tahan Dikejar Polisi, Oknum ASN Pelaku Asusila di Jayapura Akhirnya Menyerahkan Diri

8 Jam yang lalu

Maret 2024, Tercatat 1,1 Juta Transaksi QRIS di Papua dengan Total Nominal Capai 181 Miliar

8 Jam yang lalu

Menaker Apresiasi PKB Manajemen dan Serikat Pekerja PT Freeport Indonesia

9 Jam yang lalu

Ketua umum Persekutuan Gereja Gereja Kabupaten Jayapura: Paulus Waterpauw Gubernur Papua

23 Jam yang lalu

Pemprov Papua Tengah Berharap Segera Ada Solusi Penyelesaian Konflik Antar Warga di Nabire

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com