MENU TUTUP

Rawan Gangguan KST, Panglima TNI Minta Pembangunan di Papua Dikawal Aparat Keamanan

Jumat, 08 Desember 2023 | 18:16 WIB / Andi Riri
Rawan Gangguan KST, Panglima TNI Minta Pembangunan di Papua Dikawal Aparat Keamanan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit saat memberikan keterangan pers di Jayapura, Jumat (08/12) siang/Andi Riri

JAYAPURA, wartaplus.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta, pembangunan di tanah Papua harus dikawal oleh aparat keamanan TNI Polri.

Hal ini guna mengantisipasi adanya gangguan keamanan terutama dari Kelompok Separatis Teroris (KST), yang mengancam keselamatan dari para pekerja di lapangan.

Penegasan ini disampaikannya menanggapi pertanyaan wartawan soal insiden penyerangan KST terhadap pekerja pembangunan Puskesmas yang terjadi di beberapa lokasi di tanah Papua.

"Ya seperti di Distrik Paro, Nduga, itu ada penyerangan terhadap pekerja yang sedang membangun puskesmas. Mereka ditembak," ungkap Panglima kepada wartawan saat kunjungan kerja di Kota Jayapura, Papua, Jumat (08/12) siang.

Menanggapi aksi penyerangan KST yang menargetkan para pekerja proyek pembangunan di lapangan, Jenderal Agus mengaku telah meminta kepada Kementerian terkait (Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR,red) yang mempunyai banyak program pembangunan di bumi cenderawasih agar bisa berkolaborasi dengan TNI Polri dalam setiap kegiatan pembangunan.

"Jadi kita kolaborasi, saya sampaikan ke kementerian terkait apabila melakukan kegiatan pembangunan dan sebagainya di Papua harus kolaborasi dengan TNI-Polri, sehingga bisa diamankan," tegas Panglima yang didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Seperti diketahui aksi penyerangan KST atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pekerja pembangunan di Papua dimulai dari aksi pembantaian sadis pekerja jalan Trans Papua di Nduga pada 1  Desember 2018, dimana sebanyak 31 pekerja dari PT. Istaka Karya tewas.

Nama pimpinan KST wilayah Ndugama, Egianus Kogoya muncul disebut sebagai dalang pembunuhan sadis tersebut.

Pada tahun ini, ada tiga kali peristiwa penyerangan terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas.

Bermula dari penyerangan terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Paro, di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

Beruntung, sebanyak 25 pekerja berhasil dievakuasi aparat gabungan TNI Polri. Namun kemudian berbuntut pada pembakaran pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot Kapten Philip Mark Mehrtens pada 7 Februari 2023 lalu. Hingga kini pilot urung dibebaskan oleh Egianus Kogoya dan kelompoknya.

Lalu kasus penyerangan terhadap 22 pekerja pembangunan Puskesmas di Gome Puncak pada 19 Oktober lalu, satu orang meninggal dunia dan satu terluka. Penyerangan dilakukan oleh KST pimpinan Titus Murib

Terakhir kasus penyerangan pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Beoga pada 25 November 2023. Sebanyak 3 orang pekerja tewas dan 2 lainnya berhasil menyelamatkan diri. Penyerangan dilakukan oleh KST pimpinan Aibon Kogoya, yang bermarkas di Intan Jaya.

Adapun motif penyerangan untuk dua kasus di Puncak, diduga karena masalah uang pengamanan yang tidak diberikan oleh Pemda  setempat.** 


BACA JUGA

Personel Polres Intan Jaya Alami Luka Akibat Dianiaya KKB

Minggu, 29 Juni 2025 | 09:58 WIB

KKB Pimpinan Kalenak Murib Serang Warga Sipil dan Bakar Honai di Puncak, Tiga Korban Meninggal Dunia

Jumat, 20 Juni 2025 | 15:25 WIB

KKB Pimpinan Kalenak Murib Tembak Warga Sipil dan Bakar Honai di Puncak, Tiga Orang Meninggal Dunia

Jumat, 20 Juni 2025 | 15:20 WIB

DPO KKB Puncak Yekis Wanimbo alias Salahmakan Tabuni Ditangkap

Rabu, 11 Juni 2025 | 19:23 WIB

Kontak Tembak Satgas Ops Damai Cartenz-2025 dengan Kelompok KKB Egianus Kogoya di Wamena, Satu Anggota KKB Tewas

Selasa, 10 Juni 2025 | 12:56 WIB
TERKINI

Satgas JPH Papua Perkuat Pengawasan Produk Nonhalal di Lima Titik Retail Kota Jayapura

5 Jam yang lalu

Kloter 31 Gabungan Jemaah Haji Papua, Sulsel dan Sultra Tiba di Tanah Air

5 Jam yang lalu

Operasi Damai Cartenz Sambangi Kampung Walesi: Patroli Terpadu dan Bangun Kepercayaan Warga

5 Jam yang lalu

Kejati Papua Kembali Sita Uang Tunai Rp1,1 Miliar dari Vendor PON XX

14 Jam yang lalu

Pemilik Usaha Laundry yang juga Berprofesi Guru, Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kota Jayapura

14 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com