Pj Bupati Puncak Jaya Minta Dinas PMK Buat Kampung Percontohan
MULIA, wartaplus.com — Penjabat Bupati Puncak Jaya H. Tumiran, S.Sos,M.AP meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) membuat satu kampung percontohan, yang bisa dijadikan role model pembangunan bagi kampung lain.
Ini disampaikannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Kampung yang digelar Dinas PMK, bertempat di GOR PBSI Puruleme, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa, (12/12).
Kegiatan sosialisasi ini diikuti 302 Kepala Kampung. Hadir mendampingi Bupati, Pj Sekda Puncak Jaya, Yubelina Enumbi SE.MM, Asisten I Setda Puncak Jaya Yahya Wonorenggo, S.IP,M.Sos, Asisten II Setda Puncak Jaya Esau Koroba, S.Pak,M.Si, dan Kepala Dinas PMK, Irwan Tabuni S.STP,M.Sos.
"Jadi role modelnya itu mulai dari perencanaan program pembangunan kampung hingga tranparansi penggunaan anggarannya," pinta Pj Tumiran.
Berkaitan dengan penggunaan angggaran dana kampung yang setiap tahun digelontorkan cukup besar ke setiap kampung, Pj Tumiran menekankan kepada para kepala kampung yang hadir agar benar benar memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pendampingan.
"Jangan, saya dapat info bahwa masih banyak penyimpangan. Ini tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya mengingatkan.
Menurut Tumiran, ada banyak program yang bisa dilakukan dengan menggunakan Dana Kampung yang digelontorkan setiap tahun senilai Rp1 miliar. Mulai dari program pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, hingga mendukung program PKK untuk mencegah stunting.
Sukseskan Agenda Pemilu
Di ksempatan itu, Pj Tumiran juga memita para Kepala Kampung dan Kepala Distruk untuk menyukseskan agenda nasional 2024 yakni Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak dengan proaktif menjaga keamanan di setiap wilayahnya.
“Semua kepala kampung dan kepala distrik wajib menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing. Sekarang banyak provokator mulai masuk. Kita semua harus sepakat tolak itu. Bapak ibu semua nanti pulang ke kampung, kumpulkan masyarakat dan lakukan sosialisasi untuk menciptakan Pemilu yang aman dan damai,” tekannya.
Menurut Tumiran, layaknya manusia, Kabupaten Puncak Jaya yang telah berusia 27 tahun sudah di usia dewasa. Oleh karena itu, semua pengalaman pahit terjadinya konflik di masa lalu saat Pemilu hendaknya tidak terulang lagi. Masyarakat harus lebih dewasa dan tidak mudah diadu-domba.
“Pemilu dan Pilkada Serentak itu adalah pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan gembira. Karena itu bapak ibu kepala kampung juga bertanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat. Hentikan pola lama, cegah perang dan pertikaian saat Pemilu. Sebab semua itu hanya merugikan dan menghancurkan kita sendiri," tegasnya menutup sambutan.**