MENU TUTUP

Pangdam Cenderawasih Sebut Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe Disusupi KNPB dan ULMWP

Sabtu, 30 Desember 2023 | 07:54 WIB / Andy
Pangdam Cenderawasih Sebut Iring-Iringan Jenazah Lukas Enembe Disusupi KNPB dan ULMWP Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan/Andy

JAYAPURA,wartaplus.com - Iring-Iringan jenazah Lukas Enembe dari Sentani menuju rumah duka di Koya Tengah pada Kamis (28/12/2023) berujung ricuh. Ribuan massa yang berjalan kaki membakar sejumlah bangunan dan merusak sejumlah fasilitas yang berada di sepanjang jalan utama.

Akibat aksi anarkis itu, sedikitnya 25 bangunan dan 1 mobil dibakar serta 14 orang terluka dalam insiden itu.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan menyebut iring-iringan jenazah Lukas Enembe ricuh karena disusupi oleh provokator dari kelompok KNPB dan ULMWP.

"Kemarin rombongan yang mengantar jenazah Lukas Enembe ke Koya Tengah disusupi oleh orang-orang yang menginginkan Papua ini kacau. Yang di depan itu adalah keluarga dan masyarakat yang menghormati beliau (Lukas Enembe) sebagai pemimpin Papua, tetapi di belakang itu adalah penyusup dari KNPB dan ULMWP," katanya kepada wartawan di Kota Jayapura pada Jumat (29/12/2023).

Dikatakan, para penyusup ini memprovokasi massa untuk melakukan aksi anarkis dengan membakar bangunan dan melempar aparat TNI-Polri maupun masyarakat umum.

" Mereka yang membakar beberapa bangunan dan mobil serta berusaha memicu situasi untuk rusuh serta melempar pak Pj Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun dan beberapa anggota TNI-Polri," bebernya.

Tak hanya itu, kelompok penyusup ini juga berusaha memprovokasi aparat gabungan TNI-Polri yang sementara melakukan pengamanan.

"Anggota kita diprovokasi, tapi kami tetap mengedepankan pelayanan humanis dan tidak terprovokasi," ujarnya.

Mantan Danrem 172/PWY ini menyebut aksi anarkis ini bukan aksi spontanitas tetapi sudah dirancang karena diluar dari hasil rapat antara keluarga dengan gereja dan Forkopimda Papua.

" Aksi ini sudah dirancang oleh mereka karena perjanjian awal saat rapat antara gereja, keluarga dan Forkopimda tidak ada arak-arakan, tetapi kemarin berubah. Yang tadinya tidak di arak, justru di arak. yang tadinya harus pake kendaraan ke rumah duka, mereka paksa untuk jalan kaki," jelas pangdam.

Pangdam mengaku skenario (rusuh) ini sudah diprediksi oleh aparat keamanan, namun keterbatasan personil menyebabkan massa berhasil merusak sejumlah fasilitas yang berada di sepanjang jalan yang dilewati.

" Kita sudah prediksi akan terjadi aksi massa, sehingga kita sudah siagakan personil kita di sepanjang jalan yang akan dilalui massa, tapi karena keterbatasan personil TNI-Polri, maka tidak bisa kita amankan secara keseluruhan," tutupnya.  (**)


BACA JUGA

Pj Bupati Puncak Jaya Serahkan Kendaraan Dinas Operasional Satpol PP

Senin, 29 April 2024 | 16:42 WIB

Paulus Waterpauw Punya Prestasi Membanggakan di Pemerintahan dan Partai Golkar

Senin, 29 April 2024 | 14:54 WIB

Paulus Waterpauw Untuk Papua Satu, Nitezen Kobarkan Semangat Menangkan Kaka Besar

Senin, 29 April 2024 | 13:07 WIB

Melihat Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Ekonomi Nelayan di Papua

Senin, 29 April 2024 | 12:49 WIB

Maret 2024, Tercatat 1,1 Juta Transaksi QRIS di Papua dengan Total Nominal Capai 181 Miliar

Minggu, 28 April 2024 | 17:38 WIB
TERKINI

Pj Bupati Puncak Jaya Serahkan Kendaraan Dinas Operasional Satpol PP

1 Jam yang lalu

Paulus Waterpauw Punya Prestasi Membanggakan di Pemerintahan dan Partai Golkar

3 Jam yang lalu

Paulus Waterpauw Untuk Papua Satu, Nitezen Kobarkan Semangat Menangkan Kaka Besar

5 Jam yang lalu

Melihat Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Ekonomi Nelayan di Papua

5 Jam yang lalu

Tak Tahan Dikejar Polisi, Oknum ASN Pelaku Asusila di Jayapura Akhirnya Menyerahkan Diri

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com