MENU TUTUP

UMKM Papua Masuk Pasar Modern, Terbukti Penjualan di KKI 2024 Capai Rp973 Juta

Kamis, 08 Agustus 2024 | 07:46 WIB / Andi riri
UMKM Papua Masuk Pasar Modern, Terbukti Penjualan di KKI 2024 Capai Rp973 Juta Noken Anniya dan Batik Mamayo yang banyak diserbu pengunjung dalam kegiatan KKI di Jakarta/Humas BI Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua terus berupaya meningkatkan akses pasar dan brand awareness produk unggulan UMKM, melalui berbagai kegiatan salah satunya melalui Karya Kreatif Indonesia (KKI).

KKI diinisiasi oleh Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia sejak tahun 2016.

Kegiatan ini mengumpulkan berbagai jenis produk unggulan seluruh daerah di Indonesia seperti wastra, kriya, home decor, makanan dan minuman, kopi dan teh.

KKI dilaksanakan di Jakarta dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif, transformasi digital dan pengembangan produk unggulan UMKM melalui peningkatan brand awareness.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua membawa 4 UMKM pada KKI di Jakarta yang digelar 1 – 4 Agustus 2024 yaitu Noken Anniya, Sambal Baba, Highland Roastery, dan Kakao Kita Papua.

Selain itu, terdapat 16 UMKM yang mengikuti KKI online salah satunya Ririens Food, Butik Mamayoo, dan Starmount Coffee.

Kepala KPw BI Papua Faturachman menyebut, total penjualan dari seluruh UMKM Papua pada KKI 2024 mencapai Rp973 juta yang terdiri dari penjualan offline dan online.

"Peningkatan jumlah penjualan dari tahun 2023 ke 2024 mencapai 163 persen, hal ini didorong oleh meningkatnya brand awarness dari UMKM Papua yang telah masuk pasar modern dan jaringan minimarket," kata Faturachman.

Capaian dimaksud juga dikontribusikan oleh UMKM kopi Papua, Highland Roastery, yang memperoleh kesepakatan penjualan ekspor dengan Kopi Kalyan Japan sebesar 300 kg green beans.

"Kopi Papua yang dikenal dengan penggunaan praktik organik dan inklusif mendorong kepeminatan buyer dari Jepang," kata Faturachman.

Selain itu, proses budidaya dan perawatan tanaman dilakukan secara gotong royong tanpa menggunakan bahan kimia. Lalu perempuan desa juga turut serta dalam perawatan tanaman sehingga inklusivitas tetap terjaga.

Tidak hanya itu, penanaman tanaman kopi Papua di atas ketinggian 1700 MDPL (salah satu altitude penanaman tertinggi di Indonesia) memunculkan karakteristik rasa yang unik dibanding daerah penghasil kopi lainnya.

"Dengan semangat kolaborasi, konsistensi berinovasi, dan transformasi digitalisasi, pengembangan UMKM Papua diharapkan mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Papua sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang kuat, berimbang, inklusif, dan berkelanjutan,"harapnya.

"Ini juga sebagai upaya mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru Papua melalui sektor Pertanian, Perikanan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," pungkas Faturachman .**


BACA JUGA

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

Senin, 19 Mei 2025 | 18:45 WIB

BI Papua akan Kembali Menggelar Festival Cenderawasih 2025 pada 13 - 15 Juni di Jayapura

Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:11 WIB

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, BI Papua Bawa Uang Tunai Rp14,8 Miliar

Jumat, 16 Mei 2025 | 15:33 WIB

Kopi Papua Kembali Tampil di World of Coffee Jakarta

Rabu, 14 Mei 2025 | 14:17 WIB

Sambut HKBN, BI Papua Kembali Menyelenggarakan Serambi 2025

Senin, 03 Maret 2025 | 20:24 WIB
TERKINI

Korban Serangan KKB di Wamena Dirujuk ke Jakarta, Polri Imbau Masyarakat Tetap Tenang

2 Jam yang lalu

Menganalis Pertarungan Mathius Derek Fakhiri

3 Jam yang lalu

Wujud Kepedulian, TNI Gelar Pengobatan dan Bagikan Makanan Bergizi di Puncak Jaya

3 Jam yang lalu

TNPB OPM Mengaku Lakukan Serangan di Distrik Oksop Pegubin

3 Jam yang lalu

Sebanyak 271 Peserta Penerimaan Bintara Polri Terpadu 2025 Ikuti Rikkes II Panda Papua

3 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com