MENU TUTUP

Pilkada Papua 2024, Pasangan Mari-Yo Silaturahmi ke Ketua LMA Port Numbay

Minggu, 10 November 2024 | 05:16 WIB / Andi Riri
Pilkada Papua 2024, Pasangan Mari-Yo Silaturahmi ke Ketua LMA Port Numbay Pasangan Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen bersilaturahmi ke kediaman Ketua LMA Port Numbay, George Awi, Sabtu (09/11/2024)/dok.Tim Mari-Yo

JAYAPURA, wartaplus.com - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 2, Matius Fakhiri - Aryoko Rumaropen atau MARI-YO menyempatkan waktu kampanyenya untuk bersilaturahmi ke Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Awi di kediamannya kawasan Tanah Hitam, Kota Jayapura, Sabtu (09/11/2024).

Kedatangan MARI-YO disambut hangat oleh Ketua LMA dan para Ondoafi se-Port Numbay, terlihat mereka saling bersalaman dan berpelukan melepas rindu, mengenang masa lalu yang indah.

"Sebenarnya saya punya hubungan emosional dengan bapak Fakhiri, saya dulu di usia muda di pedalaman bersama beliau punya orang tua. Saya 5 tahun, dari 1970 sampai 1975 di Kepi. Beliau punya mama orang paling tegas, paling disiplin," kata George Awi.

Menurut Awi, Matius Fakhiri adalah anak adat yang rendah hati, yang mana setiap kali bertemu masyarakat kampung selalu hormat.

"Jadi memang adat itu mengajarkan, siapa saja mau datang kita harus terima, soal pilihan itu hanya Tuhan, kita punya diri dan TPS saja yang tahu. Politik itu pada hakekatnya mencari kekuasaan untuk melayani masyarakat, politik itu perlu seni," ujar George Awi.

Dengan majunya Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen di Pilkada Papua 2024, George Awi selaku Ketua LMA Port Numbay memberikan restu dan doa.

"Tidak boleh ada batasan untuk orang Papua, ini soal pemerintahan, orang Papua siapa saja boleh maju, jaga kesatuan orang Papua. Papua itu 3S, Sorong, Sota dan Skouw, jadi dari 3S ini siapa saja mau maju silahkan," tegasnya.

Sementara itu Calon Gubernur Papua, Matius Fakhiri mengatakan kehadiran dirinya bersama Aryoko Rumaropen adalah untuk bersilaturahmi sekaligus meminta restu dari para orang tua.

"Kehadiran kami di sini sebagai anak untuk minta restu kepada orang tua. Ibu guru (istri George Awi) itu yang membuat saya seperti ini," ungkap Fakhiri.

Fakhiri meminta, ikatan Ondoafi di Port Numbay tidak boleh pecah karena politik, karena kami semua anak Papua yang merupakan keluarga besar.

"Kami punya kerinduan, semua anak Papua boleh jadi apapun di tanah ini. Kita harus buka akses, jangan kita mengkerdilkan, boleh banyak provinsi tapi kita harus tetap satu di Tanah Papua," pintanya. (Rilis)


BACA JUGA

YB, Cawagub Papua Dilaporkan Polisi oleh Istrinya Kasus KDRT dan Asusila

Kamis, 05 Desember 2024 | 13:25 WIB

Jubir Mari-Yo: Perhitungan Suara Pilgub Papua Masih di Tingkat Distrik, Mari Hargai Proses KPU

Selasa, 03 Desember 2024 | 11:56 WIB

Distribusi Logistik Terlambat, 6 TPS di Kabupaten Sarmi akan Pilkada Susulan

Jumat, 29 November 2024 | 14:14 WIB

Pj Gubernur Papua Tengah dan Istri Mencoblos di TPS 05 Kalibobo Nabire

Rabu, 27 November 2024 | 17:40 WIB

Wamendagri Pantau Pemungutan Suara di Sejumlah TPS Kota Jayapura

Rabu, 27 November 2024 | 17:31 WIB
TERKINI

Pemprov Papua Tengah Gelar Pelatihan Georaphic Informasi System

8 Menit yang lalu
Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Calon Wagub Papua Dilaporkan Istrinya, Tim Kuasa Hukum  GR Tegaskan Kasus Klienya Murni Pidana 

1 Jam yang lalu

Beri Kesempatan Anak-Anak Papua Sebagai Kepala Kejaksaan Negeri

12 Jam yang lalu

KPU Jayawijaya Jemput Paksa Hasil Perolehan Suara Tingkat Distrik

14 Jam yang lalu

Memperkuat Manajemen dan Kepemimpinan Ormas

16 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com