JAYAPURA,-Kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga kembali lagi berkasi, Senin (25/6) pagi, dimana sebuah pesawat Trigana Twin Otter ditembaki saat hendak landing di bandar udara Kenyam, Kabupaten Nduga.
Selain melakukan penembakan terhadap pesawat, kelompok bersenjata pun melakukan aksi penembakan terhadap warga yang mengakibatkan tiga orang waga sipil meninggal dunia.
Aksi penembakan yang menewaskan tiga orang warga sipil dan melukai pilot serta seorang anak di Kabupaten Nduga, terjadi sekitar pukul 09.30 WIT.
Ketika aparat gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata usai menembaki pesawat Trigana Twin Otter yang mengangkut anggota TNI-Polri, yang akan bertugas mengamankan jalannya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua tahun 2018, saat hendak landing dibandara udara kenyam kabupaten Nduga.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan tiga orang warga sipil yang kabarkan meninggal dunia, dua diantaranya mengalami luka tembak, satu orang mengalami luka akibat terkena benda tajam termaksud seorang anak. Sementara Ahmad Kamil yang merupakan pilot Trigana Twin Otter mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kiri dan harus mendapatkan perawatan medis.
“Para korban dari aksi tersebut saat ini masih dalam upaya untuk dievakuasi dari Kabupaten Nduga dengan tujuan Kabupaten Jayawijaya dan selanjutnya akan diterbangkan ke Kota Jayapura. Hntuk dioutopsi dan mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Sementara sampai dengan saat ini pihaknya akan melakukan upaya pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata tersebut,” ungkapnya saat ditemui di Mapolda Papua, Senin (25/6) siang.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini pun menuturkan pihaknya diback-Up Kodam XVII Cenderawasih akan melakukan upaya pengejaran terhadap kelompok tersebut dan melakukan penebalan pasukan di kabupaten Nduga untuk mengantisipasi hal serupa terjadi.
“Untuk jumlah personil kami tidak akan sebutkan berapa banyak diatas, dan upaya kami yakni melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut,”ujarnya.
Kejar
Sementara itu Pengdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit, mengungkapkan akan memback-up Polda Papua dalam mengantasi kelompok kriminal bersenjata di Papua dan dirinya pun menyebutkan untuk daerah di Papua pada khususnya di wilayah Pegunungan sejauh ini masih memiliki tingkat kerawanan dari kelompok kriminal bersenjata
“Kami dari Kodam bersama Polda Papua memiliki kewajiban yang sama yakni untuk memastikan warga masyarakat merasa yaman dan kami akan back-up Polda Papua dalam pengejaran terhadap kelompok tersebut,” tuturnya.
Aksi yang dilakukan kelompok bersenjata diduga dari kelompok dibawah pimpinan Egianus Kogoya. Dimana sebelumnya, aksi penembakan serupa pun sempat terjadi dalam minggu ini ketika pesawat Twin Otter Domino rute Timika-Nduga ditembaki oleh kelompok tersebut saat hendak landing dibandar udara Kenyam, Kabupaten Nduga.
Akibat dari penembakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut mengakibatkan kaki dari Irene Nur Farida yang merupakan Co Pilot terkena serpihan proyektil dan harus mendapatkan perawatan medis.
Sementara itu aksi penembakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut merupakan aksi peneolakan terhadap pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua, dan menganggap pilkada di Papua hanya pelecehan terhadap perjuangan murni TPNPB-OPM bersama rakyat Papua Barat. *