MENU TUTUP
Catatan Pinggir Seorang Pemerhati Mangrove

Ikan Idola dari Teluk Bintuni

Kamis, 17 April 2025 | 19:22 WIB / Redaksi
Ikan Idola dari Teluk Bintuni DR (c).Nicolaus Y. Leftungun, S.Hut., M.Ling/Istimewa

Di tengah bentangan hutan mangrove Teluk Bintuni yang megah, kehidupan tidak hanya tumbuh di akar-akar udara bakau yang kokoh. Laut dan sungai di wilayah ini menyimpan dua permata berharga yang menjadi bagian dari identitas budaya dan ekonomi masyarakat pesisir yaitu Ikan Sembilan dan Ikan Congge.

Sebagai pemerhati ekosistem mangrove dan pelestari kehidupan pesisir, saya melihat betapa ikan Sembilan memainkan peran penting bagi masa depan generasi muda kita. Kandungan omega-3 yang tinggi pada ikan ini adalah berkah alam yang tak ternilai.

Dalam kajian gizi, omega-3 terbukti berkontribusi pada pertumbuhan otak anak, memperkuat daya ingat, dan meningkatkan kecerdasan kognitif. Bagi saya, ini adalah investasi alami dari laut Bintuni untuk membangun generasi emas di masa depan.

Namun pesona laut kita tak berhenti di situ. Ikan Congge, dengan tubuh kekar dan daging padatnya, menyimpan cerita ekonomi yang jarang diketahui orang. Tidak hanya lezat di meja makan, ikan ini memiliki gelembung renang yang bernilai tinggi.

Dalam kunjungan saya ke beberapa kampung pesisir, saya melihat langsung bagaimana gelembung ikan Congge dikeringkan dan disiapkan untuk ekspor ke pasar internasional terutama ke Tiongkok dan Jepang sebagai bahan dasar sup premium.

Lebih dari itu, dunia farmasi modern bahkan memanfaatkan gelembung ikan Congge sebagai bahan pembuatan benang jahit internal untuk operasi manusia, karena kekuatan dan kemampuan alaminya untuk diserap tubuh. Ini adalah bukti bahwa sumber daya lokal kita menyimpan potensi global, bila dikelola dengan bijak dan berkelanjutan.

Sebagai Direktur Yayasan Sahabat Mangrove Bintuni, saya percaya bahwa pelestarian mangrove dan ekosistem pesisir adalah kunci menjaga keberlanjutan ikan Sembilan dan Congge. Laut yang sehat, mangrove yang terjaga, adalah jaminan bagi gizi, ekonomi, dan masa depan anak-anak Teluk Bintuni.

Ini bukan sekadar soal ikan. Ini tentang harapan. Tentang bagaimana kearifan lokal dan potensi alam dapat menjadi fondasi bagi pembangunan berkelanjutan di tanah Papua Barat.

Oleh: DR (c).Nicolaus Y. Leftungun, S.Hut., M.Ling. (Direktur Yayasan Sahabat Mangrove Bintuni)


BACA JUGA

Resmi Dilantik, Yuni Wonda–Mus Kogoya Siap Bawa Puncak Jaya Menuju Perubahan

Selasa, 17 Juni 2025 | 10:02 WIB

Pemkab Jayapura Dukung Putusan MK Perihal Pendidikan Gratis

Jumat, 30 Mei 2025 | 13:32 WIB

Racik Bom Ikan dari Serbuk Mortir Peninggalan Perang, Seorang Nelayan di Jayapura Tewas

Senin, 28 April 2025 | 14:48 WIB

Pangdam XVII/Cenderawasih Lantik 840 Prajurit Tamtama TNI AD

Sabtu, 26 April 2025 | 06:34 WIB
TERKINI

Polisi Intan Jaya Luka Dianiaya OTK, Diduga KKB Terlibat

27 Menit yang lalu

Jelang Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Jayapura Gelar Nikah Massal Diikuti oleh 21 Pasangan ‎

15 Jam yang lalu

Personel Polres Intan Jaya Alami Luka Akibat Dianiaya KKB

20 Jam yang lalu

Barisan Merah Putih Kabupaten Jayapura Dilantik

1 Hari yang lalu

Kerjasama Kodam Cenderawasih dan Yayasan Gema Valentine, Tingkatkan Kualitas Pendidikan SMA Taruna Cenderawasih

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com