MENU TUTUP

Racik Bom Ikan dari Serbuk Mortir Peninggalan Perang, Seorang Nelayan di Jayapura Tewas

Senin, 28 April 2025 | 14:48 WIB / Andi Riri
Racik Bom Ikan dari Serbuk Mortir Peninggalan Perang, Seorang Nelayan di Jayapura Tewas Jenazah korban saat disemayamkan di rumah sakit Jayapura/dok.Humas Polresta Jyp

JAYAPURA, wartaplus.com -  Seorang warga Abepura, Kota Jayapura, Papua bernama Agus (44) meregang nyawa saat sedang merakit dopis (bom ikan,red) dari bahan dasar mortir peninggalan Perang Dunia Ke-II.

Korban meninggal dunia di rumahnya, belakang gunung perumahan Ampera, kelurahan Waimhorock, Minggu (27/04/2025) pagi.

Kapolresta Jayapura Kota melalui Kapolsek Abepura Kompol Komarul Huda saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin (28/04/2025) pagi mengatakan kasus ini diketahui pihaknya setelah adanya laporan dari pihak rumah sakit.

"Merespon laporan tersebut, anggota langsung ke Rumah Sakit dan Tempat Kejadian Perkara," ungkapnya.

Kapolsek menjelaskan, dari keterangan istri korban, kejadian berawal saat korban sedang membuat dopis dengan menggunakan serbuk bom jenis mortir di rumahnya.

"Saksi atau istri korban yang sedang berada di dapur kemudian terdengar bunyi ledakan, setelah dicek ternyata korban sudah dalam posisi alami putus pada pergelangan tangan kanan dan kiri hancur, luka bakar pada bagian mulut dan sudah tidak bernyawa, korban langsung dievakuasi ke RSUD Abepura," jelas Kapolsek.

Dari lokasi kejadian anggota mengamankan barang bukti berupa dua pecahan / serpihan bom mortir.

"Jadi, kasus meninggalnya korban bernama Agus ini diakibatkan oleh kelalainnya sendiri karena mencoba merakit bom ikan dengan bahan dasarnya ialah mortir peninggalan Perang Dunia Ke-II," terang Kapolsek.



Ia menambahkan, pihak keluarga yang mengetahui kejadian itu tidak langsung melaporkan ke polisi. Korban juga sudah dimakamkan pada Minggu (27/04/2025) sore.

"Tentunya atas peristiwa ini, kami pihak Kepolisian mengimbau untuk tidak menggunakan Bom Ikan dalam mencari di laut, selain mengancam sumber daya lautan seperti terumbu karang, tentunya dapat mengancam jiwa manusia, tak segan-segan bisa merenggut nyawa manusia yang membuat atau menggunakan," imbau Kapolsek.

Selain itu, penggunaan bom ikan juga dilarang karena diatur dalam undang-undang No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun," pungkas Kompol Komarul Huda.**


BACA JUGA

Aksi Demo Mahasiswa Peduli Tanah Adat Papua Berakhir Ricuh, Tiga Orang Terluka, 1 Unit Mobil Dibakar

Rabu, 15 Oktober 2025 | 20:21 WIB

Seorang Pria Meregang Nyawa Usai Dianiaya Teman Perempuannya saat Pesta Miras

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 19:06 WIB

Miliki Dedikasi Tinggi dan Berprestasi, Tujuh Personil Polresta Jayapura Didapuk Penghargaan

Rabu, 01 Oktober 2025 | 15:38 WIB

Paksa Longmarch, 4 Pengunjuk Rasa di Kampus Uncen Atas Kota Jayapura Diamankan ‎

Selasa, 30 September 2025 | 13:25 WIB

Wali Kota Jayapura Launching Program MBG dari Dapur SPPG Polresta, Layani 12 Sekolah

Selasa, 30 September 2025 | 06:11 WIB
TERKINI

Pesantren Ramah Anak, Menag: Kita Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

9 Jam yang lalu

Menag Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian

9 Jam yang lalu

Melalui Pemeriksaan Kesehatan dan Momen Humanis, Personel Ops Damai Cartenz Tumbuhkan Kepercayaan Rasa Aman di Wilayah Sinak

9 Jam yang lalu

Satgas Ops Damai Cartenz Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Interaksi Humanis Bersama Masyarakat Sinak

9 Jam yang lalu

Polda Papua Gencarkan Pengawasan BBM Subsidi di Merauke, Temukan Pelanggaran Administrasi Kendaraan

20 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com