MENU TUTUP

Dua Pekerja Bangunan Tewas Di Jayawijaya Karena Ditembak KKB

Rabu, 04 Juni 2025 | 14:03 WIB / Redaksi
Dua Pekerja Bangunan Tewas Di Jayawijaya Karena Ditembak KKB Tragedi kemanusiaan kembali terjadi di wilayah pegunungan Papua. Dua pekerja sipil asal Purwakarta, Jawa Barat, Rahmat Hidayat (45) dan Saepudin (39), kehilangan nyawa secara tragis saat sedang menjalankan tugas mulia membangun rumah ibadah di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya/Istimewa

JAYAWIJAYA,wartaplus.com — Tragedi kemanusiaan kembali terjadi di wilayah pegunungan Papua. Dua pekerja sipil asal Purwakarta, Jawa Barat, Rahmat Hidayat (45) dan Saepudin (39), kehilangan nyawa secara tragis saat sedang menjalankan tugas mulia membangun rumah ibadah di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya.

Keduanya ditembak oleh dua orang tak dikenal yang diduga bagian dari kelompok bersenjata, pada Rabu pagi (4/6). Saat itu, korban tengah bekerja membangun Gereja GKI Imanuel—sebuah simbol perdamaian dan persatuan umat. Namun ironi terjadi, mereka justru menjadi korban kekerasan yang tak berperikemanusiaan.

Jenazah korban langsung dievakuasi oleh tim gabungan dari Polres Jayawijaya dan Satgas Operasi Damai Cartenz. Pemerintah daerah dan aparat keamanan bergerak cepat, namun kejadian ini menjadi tamparan keras bahwa langkah preventif terhadap keselamatan pekerja sipil masih harus ditingkatkan secara serius.

Tokoh masyarakat setempat menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Salah seorang pendeta lokal di Jayawijaya menyebut bahwa pembangunan rumah ibadah tidak seharusnya dibayar dengan darah.

"Korban bukan pasukan bersenjata. Mereka datang untuk membantu. Ini luka bagi semua pihak, termasuk masyarakat Papua sendiri," ujarnya dengan nada sedih.

Sementara itu, pihak keluarga korban di Jawa Barat telah diberi kabar duka dan tengah menanti kedatangan jenazah. Rasa kehilangan yang begitu mendalam menyelimuti keluarga dan masyarakat tempat tinggal kedua korban.

Tragedi ini menjadi seruan mendesak bagi semua pihak—pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat sipil—untuk lebih serius menjamin perlindungan terhadap para pekerja yang ditugaskan di wilayah yang memiliki riwayat konflik. Selain itu, perlu ada peninjauan kembali prosedur penempatan tenaga kerja dan strategi mitigasi risiko, agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.

Pembangunan Papua harus terus berjalan, tetapi tidak boleh lagi mengorbankan nyawa pekerja tak bersenjata yang datang membawa niat membangun, bukan berperang.


BACA JUGA

Cegah Bentrokan, Satgas Ops Damai Cartenz Bersama Polres Jayawijaya Berhasil Redam Keributan Dua Kelompok Jemaat Gereja 

Minggu, 13 Juli 2025 | 18:19 WIB

Kesal Tak Dipinjami Uang, Alasan Pasutri Habisi Nyawa Majikannya Pemilik Laundry di Jayapura

Selasa, 08 Juli 2025 | 09:28 WIB

Terduga Pelaku Pembunuhan Seorang Guru dan juga Pemilik Usaha Laundry di Jayapura, Berhasil Ditangkap

Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:23 WIB

Kekerasan Warga Sipil di Yuguru, Nduga, Papua Pegunungan

Minggu, 15 Juni 2025 | 09:39 WIB

Jangan Beraksi di Wamena, Panglima Kodap II: Saling Menghargai Wilayah Kodap

Kamis, 12 Juni 2025 | 19:20 WIB
TERKINI

Pj Gubernur Pimpin Apel Deklarasi Netralitas  ASN se-Provinsi Papua

11 Jam yang lalu

Wujud Kepedulian, Satgas Ops Damai Cartenz Ajak Anak-anak di Paniai Berbagi Keceriaan 

12 Jam yang lalu

Hadiri Gala Premiere Film BELIEVE, Panglima TNI: Kisah Patriotisme Prajurit yang Menginspirasi

16 Jam yang lalu

Pastikan Menu Makanan Aman Dikonsumsi, Biddokkes Polda Papua Lakukan Pemeriksaan Dapur SPPG

17 Jam yang lalu

Pimpin Apel Perdana, Bupati Yuni Wonda Tegaskan Komitmen Bangun Puncak Jaya Bersama Rakyat

17 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com