Elias Wonda: Jangan Ada Pengecualian Penerimaan Siswa Baru
JAYAPURA,-Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Elias Wonda mengimbau semua sekolah di wilayah bumi cenderawasih agar tidak memberikan pengecualian dalam penerimaan siswa baru tahun ajaran 2018 -2019.
Menurut Elias semua sekolah di Papua baik sekolah negeri maupun swasta harus menerima siswa yang ingin mendaftar, dan tidak ingin mendengar adaanya laporan bahwa siswa ditolak karena berbagai alasan.
“Sampai sejauh ini kita memang belum mendapatkan laporan dari siswa ataupun orang tua.Kita berharap sekolah jangan lakukan pengecualian dalam penerimaan siswa baru ini,”ujar Elias Wonda kepada pers di Jayapura, Jumat (6/7).
Selain itu, Elias juga meminta agar pihak sekolah tidak memberikan beban biaya yang terlalu berat kepada siswa yang ingin mendaftar disekolahnya.Apalagi sampai melakukan pungutan liar diluar ketentuan yang ada.
“Kita larang jangan sampai ada pungli disekolah-sekolah dalam penerimaan siswa baru ini.Kalaupun ada para orang tua atau siswa kita minta untuk proaktif melaporkan kepada kita di Dinas atau Dinas-dinas pendidikan yang ada wilayahnya masing-masing,”tegasnya.
Elias Wonda juga mengingatkan jika nanti ditemukan adanya laporan pungli disekolah-sekolah maka pihaknya tentu akan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada.
“Pencopotan jabatan kepala sekolah bisa saja itu dilakukan, apabila memang terbukti secara nyata lakukan pungli.Tetapi yang jelas sanksi hukumnya tetap ada berdasarkan aturan yang ada," tegasnya lagi.
Sementara itu demi memantau pelaksanaan siswa baru di setiap sekolah, Elias Wonda mengaku telah menyiapkan tim khusus yang akan turun langsung ke setiap sekolah untuk lakukan pemantauan.
“Kami telah lakukan kordinasi dengan dinas-dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota untuk proaktif lakukan pemantauan disekolah-sekolah. Dengan harapan sekolah-sekolah di Papua tidak mempersulit bagi siswa yang mendaftar disekolahnya dan tentu kalau ada biaya dalam pendaftaran siswa baru ini harus ada kesepakatan bersama para orang tua dan komite,”pungkasnya.*