MENU TUTUP

BI Papua Perkenalkan Minuman Keabadian "Kombucha" di Ajang ISEF 2025 Jakarta

Minggu, 12 Oktober 2025 | 19:36 WIB / Andi Riri
BI Papua Perkenalkan Minuman Keabadian Dian Lestari Pendiri Ruma Kombucha Exotic Papua tampak memperkenalkan minuman fermentasi khas tanah Papua kepada pengunjung di ajang ISEF 2025 Jakarta/dok.Humas BI Papua

JAYAPURA, wartaplus.com - Kegiatan Capacity Building Wartawan Ekonomi Papua yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua di Jakarta 7 hingga 10 Oktober 2025, salah satu agendanya adalah mengunjungi ajang bergengsi Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di JIExpo Convention Center & Theater, Kemayoran, Jakarta.

Disana, sebanyak 33 wartawan/jurnalis diajak untuk mengunjungi stand UMKM binaan BI Papua. Salah satunya, Ruma Kombucha Exotic Papua. UMKM ini dikenal karena keberhasilannya mengolah bahan-bahan alami khas Tanah Papua menjadi minuman fermentasi sehat yang digemari masyarakat.

Pendiri Ruma Kombucha, Dian Lestari saat ditemui wartawan mengaku bangga bisa membawa produk lokal Papua ke panggung nasional.

“Kami bangga bisa memperkenalkan produk warisan budaya Papua dalam bentuk kombucha di ajang sebesar ini. Ini bukan sekadar produk, tapi cerminan kekayaan alam dan budaya Papua,” ujarnya.

Dian menjelaskan, bahan dasar kombucha yang dikembangkannya menggunakan buah, bunga, rempah, dan tanaman khas Papua seperti sarang semut dan pinang. Nama “Ruma” sendiri terinspirasi dari kata rum-rum dalam bahasa Biak, yang berarti “rumah bagi bersama” melambangkan semangat kebersamaan untuk membawa Papua ke dunia.

Kantongi Sertifikasi Halal

Produk Ruma Kombucha kini telah mengantongi sertifikasi halal dan berhasil lolos seleksi nasional di bawah binaan Bank Indonesia Pusat. Penilaiannya dilakukan oleh 10 juri internasional dari International Halal Hub Committee (InH2CC) dan Safe Halal Sedunia.

Keunikan produk ini terletak pada pemanfaatan sarang semut, tanaman endemik Papua yang diolah menjadi minuman modern dan digemari kalangan muda.

“Biasanya sarang semut diseduh seperti teh, tapi kami ubah menjadi kombucha dengan rasa yang lebih segar dan mudah diterima anak muda,” jelas Dian.

Kini, Ruma Kombucha telah menembus pasar di sembilan kota besar di Papua, mulai dari Jayapura, Sarmi, Merauke, Timika, Nabire, Biak, Wamena, Manokwari hingga Sorong. 

Bahkan, produk ini juga dipasarkan di lingkungan PT Freeport Indonesia dan mendapat sambutan positif dari konsumen lokal maupun ekspatriat.

“Kami ingin membuktikan bahwa produk lokal Papua mampu bersaing di pasar modern. Ini cara kami menjaga tradisi dengan sentuhan inovasi,” tambahnya.

Dian menuturkan, kombucha dikenal di Tiongkok sejak lebih dari 2.000 tahun lalu sebagai “minuman keabadian”, berkat manfaatnya bagi kesehatan pencernaan.

“Sekitar 70 persen sistem imun manusia bergantung pada kesehatan pencernaan. Kombucha membantu menjaga keseimbangan tubuh. Dengan bahan alami dari Papua, kami ingin produk ini tak hanya dikenal di tanah asalnya, tapi juga mendunia,” katanya.

Di Papua, ungkap Dian, terdapat lebih dari 20 ribu jenis tumbuhan hayati dan sekitar 50 persen di antaranya merupakan tanaman endemik yang belum banyak dimanfaatkan. Dari kekayaan itulah Ruma Kombucha mengambil bahan baku, antara lain:Sarang semut dari Merauke, Nanas dari Bokondini, Strawberry dari Wamena, Pinang dari Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Rempah-rempah dari Arso dari Kabupaten Keerom

“Kami ingin hadir bersama masyarakat Papua untuk mengangkat kearifan lokal. Harapannya, Ruma Kombucha bisa menjadi minuman sehat khas Papua yang dikenal dunia,” ujarnya penuh semangat.

BI Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Faturachman, menyampaikan bahwa partisipasi UMKM binaan Papua di ISEF menjadi bukti nyata komitmen BI dalam mendorong pelaku usaha daerah agar naik kelas dan menembus pasar global.

“Melalui ajang seperti ISEF, kami ingin menunjukkan bahwa produk UMKM Papua punya kualitas dan daya saing tinggi. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Faturachman menambahkan, keikutsertaan wartawan Papua dalam kegiatan ini juga bertujuan agar insan pers memahami langsung peran BI dalam pemberdayaan UMKM dan penguatan ekonomi daerah berbasis potensi lokal. “Kami ingin teman-teman jurnalis melihat dan merasakan bagaimana BI mendampingi UMKM agar bisa berkembang dan dikenal luas,” jelasnya.

Melalui sinergi antara BI, UMKM, dan media, diharapkan semakin banyak potensi ekonomi Papua yang terangkat dan memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

“Papua tidak hanya kaya akan alam, tapi juga ide, kreativitas, dan semangat wirausaha. Kami ingin dunia melihat itu,” tutup Faturachman.

Selain Ruma Kombucha, terdapat tiga UMKM lainnya seperti Basyira Kukis dengan produk Cookies Sagu, Coklat Kakao Kita Papua dan Sambal Baba. Ketiga produk UMKM ini dipamerkan dan dijual pada Halal Mart di gelaran ISEF 2025.**



 


BACA JUGA

BI Papua Kembali Menggelar Capacity Building Bagi Jurnalis Ekonomi di Jakarta, Kunjungi Peruri dan MUBI

Kamis, 09 Oktober 2025 | 23:05 WIB

Feskop Papua 2025, Hadirkan 38 Ribu Pengunjung dengan Omset Transaksi Capai Rp1,14 Miliar

Rabu, 24 September 2025 | 22:26 WIB

Papua Coffee Week 2025 di Jepang, Dorong Ekspansi Kopi Papua ke Pasar Global

Rabu, 03 September 2025 | 19:11 WIB

BI Papua Selenggarakan Pekan QRIS Nasional, HLM TP2DD, dan Panen Raya Cabai di Merauke

Jumat, 22 Agustus 2025 | 06:20 WIB
TERKINI

BI Papua Perkenalkan Minuman Keabadian "Kombucha" di Ajang ISEF 2025 Jakarta

12 Jam yang lalu

Personel Ops Damai Cartenz Berbagi Kebahagiaan Bersama Warga dan Anak-anak di Enarotali

16 Jam yang lalu

Satgas Damai Cartenz Tebar Keceriaan Bersama Anak-anak dan Warga di Enarotali

16 Jam yang lalu

Ops Damai Cartenz Bangun Kedekatan Lewat Aksi Sosial Bersama Warga Enarotali

16 Jam yang lalu

Pesawat Smart Air Tergelincir Saat Mendarat di Bandara Tiom Lanny Jaya

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com