MENU TUTUP

Ketua Fraksi Otsus DPR Sebut 5 Raperdasus Sangat Urgen di Papua Barat

Senin, 03 September 2018 | 08:27 WIB / Albert
Ketua Fraksi Otsus DPR Sebut 5 Raperdasus Sangat Urgen di Papua Barat Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat Yan Anton Yoteni saat jumpa wartawan di Manokwari, Minggu (1/9)/ Albert

MANOKWARI,- Terdapat 5 rancangan peraturan daerah khusus (Raperdasus) yang sedang dibahas saat ini. Bapimperda DPR sudah menyiapkan untuk membawanya ke pleno Paripurna Istimewa DPR Papua Barat pada Senin (3/9) hari ini.

Kelima Reperdasus tersebut sangat urgen, di antaranya Raperdasus pemetaan wilayah adat. Tentu saja raperdasus ini berdampak kepada investasi dan keberpihakan masyarakat adat.

Kedua, raperdasus konservasi Papua Barat yang sudah lama diusulkan, namun tidak dibahas, lalu informasinya berkembang akan dibahas pada raperdasus konservasi keberlanjutan.

"Informasi ini diketahui pada saat ketua DPR Papua Barat, Wagub dan Dinas Kehutanan pada bulan lalu berkunjung ke salah satu negara Eropa tentang keberlanjutan konservasi Papua Barat, namun akan dibawa ke dalam konservasi keberlanjutan, namun hal itu tidak diketahui oleh DPR," kata Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat, Yan Anton Yoteni saat jumpa pers, Minggu (2/9) sore.

Lanjut dia, Ketiga, raperdasus revisi perdasus 16 tentang anggota DPR yang diangkat lewat masyarakat adat. Dimana raperdasus ini harus bersamaan dengan anggota DPR yang akan dipilih melalui partai politik.

Kata dia, raperdasus ini dibahas untuk melalui tahapan pengusulan keterwakilan masyarakat adat dari daerah atau klaster hingga masuk ke tahap seleksi di pantia seleksi (pansel) nantinya.

Keempat, raperdasus tentang pembagian dana otonomi khusus (otsus) Papua Barat. Termasuk kelima adalah raperdasus tentang dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (migas) Papua Barat.

Terkait raperdasus DBH di Papua Barat, tegas Yoteni, tentu menjadi perhatian saat ini oleh pemerintah, DPR, MRP, dan lembaga tokoh masyarakat, terutama daerah penghasil migas yang didalamya ada masyarajat adat pemilik hak ulayat.

Bahkan selama ini daerah administrasi Papua maupun Papua Barat tidak memiliki raperdasi DBH itu,  maka sangat rugi padahal Papua memiliki UU Otsus.

Atas pembahasan 5 raperdasus ini, Yoteni mengharapkan media sebagai kontrol publik diminta mengawasi dan mengawal semua raperdasus ini sehingga jangan sampai ada upaya menggagalkan kelima raperdasus tersebut.

"Saya anggap raperdasus ini misteri, sebab sudah pernah dibahas oleh DPR periode sebelumnya namun tidak kunjung selesai dan tidak diundangkan, saya anggap raperdasi DBH ini sangat misteri, sementara migas terus dikeruk untuk dihasilkan dan dibawa. Pemerintah dan masyarakat adat menjadi penonton," katanya kesal.

Satunya lagi adalah raperdasus tentang pengusaha asli Papua, dimana hal ini sangat penting, sebab pengusaha asli Papua harus menjadi tuan di negerinya sendiri.

Oleh karena itu, lanjut Yoteni, semua raperdasus ini dikawal bersama sehingga proses pembahasan hingga diundangkan ke dalam perdasus dan bisa menjadi harapan masyarakat Papua di Papua Barat ke depannya.

"Kita berharap jangan sampai raperdasus ini hilang d itengah jalan, wartawan diminta mengawasi pemerintah, DPR agar raperdasus ini jangan hilang begitu saja dan beberapa raperdasus ini menjadi konsentrasi kami dari fraksi otsus DPR Papua Barat," tambah Yoteni. *


BACA JUGA

Pemprov Papua Dukung Impelementasi PAITUA dan SPBE Provinsi Papua Barat Daya

Selasa, 18 Juli 2023 | 06:34 WIB

Ini Tanggapan Ketua DPR Papua Soal Mosi Tidak Percaya Fraksi Demokrat

Selasa, 18 Oktober 2022 | 06:06 WIB
Pemekaran Provinsi Seireri

Bupati Biak Numfor Datangi Kantor DPR RI Bahas Provinsi Seireri

Jumat, 28 Januari 2022 | 12:27 WIB

Temu Kangen, Seniman Papua Diminta Siapkan Karya Untuk PON XX

Selasa, 31 Agustus 2021 | 12:48 WIB

Ketua DPRD Tolikara Bantah Transfer Dana untuk Beli Senjata Kelompok Teroris Papua

Sabtu, 19 Juni 2021 | 09:33 WIB
TERKINI

Kick Off RPJMD dan KLHS Puncak Jaya Tahun 2025 - 2029, Dibuka Secara Resmi oleh Plh.Sekda Risa Siswojo

54 Menit yang lalu

Mathius Fakhiri Kembalikan Berkas Pencalonan Ketua DPD Partai Golkar Papua

1 Jam yang lalu

Uji Nyali Politik di Balik Risiko Kepemimpinan MDF: Pandangan Tajam Pakar Politik

5 Jam yang lalu

Aksi Demo Mahasiswa Peduli Tanah Adat Papua Berakhir Ricuh, Tiga Orang Terluka, 1 Unit Mobil Dibakar

22 Jam yang lalu

MRP Kecam Aksi Demo Aliansi Mahasiswa Peduli Tanah Adat Papua yang Berujung Ricuh

23 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com