JAYAPURA,- Menyesal, itulah yang diungkapkan YR dari isi hatinya setelah melakukan aksi penganiayaan hingga menyebabkan Agustina Mandowaly (40) yang tidak lain merupakan istrinya sendiri tewas, Senin (24/9) lalu.
Duduk di sudut ruangan berukuran 3x6 meter, YR bersimpuh lesu dengan raut wajah penuh penyesalan. Perbuatannya berdampak pada tujuh orang anaknya yang kehilangan sang ibunda. Air mata pun sempat diteteskan olehnya. Namun apa boleh buat waktu pun tidak dapat berputar kembali, itulah yang diungkapkan oleh YR.
"Saya menyesal, inilah kesalahan saya paling besar hingga tujuh orang anak saya kehilangan mama mereka," ujarnya penuh penyesalan, Jumat (28/9) sore.
Pelaku mengungkapkan gelap mata setelah mendengar sang istri sudah tidak cinta lagi terhadap dirinya setelah ada pria idaman lain yang lebih baik, saat keduanya terlibat cekcok.
"Saat itu saya emosi mendengar kalau istri saya sudah punya pria lain sehingga saya secara spontan memukul istri saya menggunakan martelu sebanyak dua kali di bagian kepalanya," tutur YR.
Pria yang kesehariannya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Provinsi Papua ini pun mengakui tidak tahu kalau aksinya mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Saya habis pukul, saya panik karena istri saya meninggal. Usai itu saya membawa istri saya di lokasi yang tidak jauh dari rumah kemudian saya tarik di taluk dan tutup dengan rumput-rumput, usai itu saya pergi," jelasnya.
Dirinya pun meminta maaf kepada seluruh keluarga, terutama kepada tujuh orang anaknya atas perbuatannya terhadap sang Istri. "Saya anak 5 orang masih kecil, saya minta maaf," pungkasnya. *