Kampanye ‘Manokwari Nol Sampah’ Mulai Kendor
MANOKWARI,- Semangat mengampanyekan ‘Manokwari Nol Sampah’ mulai kendor. Padahal kampanye sampah saat itu diklaim untuk mendukung rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang sampah di daerah Manokwari.
Pembahasan antara legislatif dan eksekutif terus dilakukan. Tidak hanya itu namun melibatkan masyarakat. Tidak hanya pembahasan dan kampanyekan Manokwari nol sampah, namun keterlibatan satuan polisi pamong praja untuk menjaga lingkungan yang rawan dibuang sampah sembarangan oleh oknum warga Manokwari. Misalnya, tumpukan sampah di sekitar jembatan Pasar Wosi tepat depan pasar daging Wosi, kabupaten Manokwari.
Menanggapi persoalan sampah di daerah Manokwari, salah seorang tokoh pemuda Papua Barat, Ferry Auparay menyarankan kepada pemerintah untuk pengolahan sampah diserahkan ke pihak Swasta lewat outsorsing dilelang saja sehingga pengaturan sampah terjamin dan memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat.
“Ini kota bersama maka Pemprov Papua Barat harus mendukung pemda Manokwari dalam mengatasi sampah bersama-sama. Untuk membuktikan nol sampah Manokwari, maka perlu ada solusi mengatasinya,” kata Ferry Auparay, Sabtu (16/2).
Auparay menyarankan kepada Bupati Manokwari untuk memasang rekaman CCTV pada lokasi yang sering menjadi rawan membuang sampah sembarangan oleh oknum masyarakat. Bahkan mengatasi persoalan sampah, kata Auparay, media ikut berperan penting untuk menyediakan halaman khusus dan beritakan warga yang hendak membuang sampah sembarangan agar diketahui publik.
“Ketika ada manusia iblis yang membuang sampah sembarangan harus dipublis ke publik sehingga rasa malunya terlihat karena suka membuang sampah sembarangan, bahkan harus memasang rekaman CCTV sehingga memperlihatkan kelakuan oknum warga yan sering membuang sampah sembarangan tempat,” tegas Auparay.
Dia menambahkan bahwa pemda aktifkan kembali Satpol PP agar mengatasi mereka yang tidak sadar tentang bagaimana membuang sampah pada tempatnya. Pantauan media selama ini saat gencarnya Nol Sampah Manokwari pemda dan DPRD aktif, namun setelah itu semangat itu kendor.
Bahkan sebelumnya Satpol PP Manokwari diperintahkan menjaga sekitar jembatan pasar Wosi tepat di depan pasar daging, padahal November 2017 lalu Bupati dan jajaran turun membersihkan sampah dibantu alat berat. Namun waktu bejalan sampah kembali dibuang dan sekarang ini sampah tertumpuk hingga meluas ke jalan utama.
Ditanya tentang Perda sampah kepada Wakil Ketua DPRD Manokwari, Frangky Awom, katanya sudah sampai pada tahap penepatan dan diperbupkan. Namun tinggal bagaimana eksen dari organisasi pimpinan daerah (OPD) di Pemda Manokwari untuk menjalankan. [Albert]