MENU TUTUP

MRPB dan DAP Minta Disdukcapil dan Disnakertrans Buat Perdasus Perlindungan OAP

Rabu, 07 November 2018 | 10:20 WIB / Albert
MRPB dan DAP Minta Disdukcapil dan Disnakertrans Buat Perdasus Perlindungan OAP Ketua Majelis Rakyat Papua di Provinsi Papua Barat Maxsi Ahoren

MANOKWARI,- Ketua Majelis Rakyat Papua di Provinsi Papua Barat Maxsi Ahoren menyarankan kepada Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) kabupaten/kota maupun Dinas Kependudukan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Papua Barat untuk tidak sembarangan menerima pendataan baru ke Papua Barat.

Katanya, Tanah Papua pada umumnya bukan kosong, namun dihuni oleh pemiliknya yaitu masyarakat adat Papua, yang di dalamnya ada suku, marga (keret).

Demi mengantisipasi masuknya pendatang baru dari luar Tanah Papua tanpa identitas, maka solusinya tegas Maxsi, buatkan perdasus yang mendata orang asli Papua dan membatasi pendatang baru.

"Contoh saja orang baru ke Papua Barat tidak miliki KTP, namun cepat peroleh KTP tanpa membawah identitas lengkap ketika mengurus identitas masuk warga Papua Barat, sedangkan OAP yang mengurus KTP dan kartu keluarga sangat susah bahkan dipersulit, ada apa dengan sistem ini," tanya Maxsi Ahoren, Rabu (7/11).

Ia berpendapat bahwa mereka tukang ojek yang baru datang ke Papua Barat hanya modal motor, namun setelah itu mudah sekali mendapat KTP.

"Pengurusan KTP di luar Papua, seperti tanah Jawa sangat susah, sebaliknya kalau pendatang baru mengurus KTP di Papua Barat gampang dan dimudahkan" Sebut Maxsi.

Mantan legislatif Papua Barat itu menjelaskan bahwa Papua Barat harus memiliki perdasus agar non Papua dan asli Papua serta Papua diatur dan terkontrol.

Terutama, tegas dia, mengantisipasi Transmigrasi seperti yang disampaikan Bupati Fakfak Mohamad Uswanas bahwa akan menerima 250 penduduk Palu ke Fakfak.

Sementara itu, Dewan Adat Papua Paul Finsen Mayor, juga mendukung apa yang disampaikan Ketua MRPB, sebab kata dia, Papua ini bertuan.

"Artinya setiap mereka yang pendatang baru wajib melaporkan diri kepada tetua adat dimana pendatang itu tinggal, lalu tujuan apa ke Papua Barat agar diketauih maksud kedatangan ke daerah ini," ucap Mayor.

Di sisi lain Papua luas tapi ada perangkat tokoh adat, seperti lembaga DAP, lembaga MRPB dan Fraksi Otsus DPR PB, bahkan Papua ini kategori daerah khusus, maka hormati orang Papua yang ada di tanah ini. *


BACA JUGA

Kabid Humas Polda Papua Hadiri Ibadah Berpulangnya Melani Wamea, Guru Korban Kekerasan di Yahukimo

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:57 WIB

Pesawat Smart Air Tergelincir Saat Mendarat di Bandara Tiom Lanny Jaya

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 17:56 WIB

Seorang Guru Wanita Meninggal Dunia Diserang OTK di Yahukimo

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 17:39 WIB

Acara Bakar Batu Perdamaian di Yalimo Berakhir Ricuh, Satu Rumah Dibakar, Wagub Dievakuasi

Jumat, 03 Oktober 2025 | 21:47 WIB

Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polda Papua Turun Signifikan Januari–September 2025

Jumat, 03 Oktober 2025 | 18:45 WIB
TERKINI

Satgas Ops Damai Cartenz Pererat Hubungan dengan Mitra Media di Timika Lewat Silaturahmi Tatap Muka

21 Menit yang lalu

Tokoh Pemuda Tanah Tabi Ajak Generasi Muda Dukung Upaya Damai dan Penegakan Hukum di Papua

24 Menit yang lalu

Mika Sapan Pimpinan PORSEROSI Provinsi Papua

12 Jam yang lalu

Dukung Penegakan Hukum, Tokoh Pemuda Tanah Tabi Apresiasi Satgas Ops Damai Cartenz

15 Jam yang lalu

Militer Indonesia Tewaskan Warga Sipil di Intan Jaya, Pembalasan Dilakukan TPNPB  di Nabire

21 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com