Gubernur Soal Kasus Nduga: Kami Akan Bentuk Tim Investigasi
JAYAPURA, - Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan akan membentuk tim investigasi yang akan turun langsung ke kabupaten Nduga guna penyelesaian kasus penembakan pekerja jalan Trans Papua, awal Desember lalu.
Kepada pers di Jayapura, Senin (17/12) lalu, Gubernur meminta masyarakat Papua tidak terprovokasi oleh peristiwa penembakan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang mengakibatkan 17 karyawan PT.Istaka Karya tewas, termasuk satu pegawai PUPR serta seorang anggota TNI, Serda Handoko.
"Masyarakat tidak usah memikirkan soal Nduga karena itu sudah tugas dari TNI, justru yang harus dijaga kini adalah jangan sampai rakyat biasa yang menjadi korban," katanya
Menurut Gubernur, berdasarkan laporan yang diterimanya, ada rakyat sipil (penduduk asli setempat) yang turut menjadi korban saat perburuan KKSB oleh tim gabungan TNI/Polri. Sehingga pihaknya akan kembali melakukan rapat dengan pihak pihak terkait guna mencari tahu penyebab serta solusi penyelesaiannya.
"Bahkan kami akan membentuk tim investigasi untuk turun langsung ke Nduga guna mencegah adanya korban lagi atas peristiwa ini," tukasnya.
Dia berharap, Masyarakat Papua bisa menjaga gema Natal dan tidak mudah percaya sesuatu yang belum jelas kebenarannya.
"Peristiwa Nduga tidak ada kaitannya dengan rakyat biasa, jadi saya sarankan untuk menjaga baik-baik kondisi dan situasi di wilayah masing-masing,"pesannya.
Sebelumnya, pada Minggu (2/12) KKSB menembaki dan membunuh karyawan PT Istaka yang sedang mengerjakan pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Tercatat 18 orang meninggal dunia terdiri dari 16 karyawan PT. Istaka sedang dua lainnya anggota TNI AD dan staf BPPJN Papua.*