Karena Alasan Ini Pembangunan Patung Yesus di Papua Dihentikan
JAYAPURA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Penataan Ruang akhirnya menghentikan mega proyek pembangunan patung Yesus yang bakal menjadi ikon pariwisata baru di Kota Jayapura, Papua.
Patung Yesus setinggi 33,3 meter rencananya akan dibangun di areal wisata Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua Girius One Yoman, kepada pers di Jayapura, Rabu (16/1/2019) mengatakan penghentian proyek tersebut dikarenakan permasalahan hak ulayat di lokasi pembangunan seluas dua hektar yang tak kunjung selesai.
"Bukan salah pemerintah, tapi selalu ada pemalangan sehingga kami memutuskan untuk berhenti dan nampaknya tidak bisa turut memeriahkan pelaksanaan PON XX pada 2020 di Papua sebagai salah satu tempat wisata," sesalnya.
Menurut Girius, pemerintah daerah tinggal membangun, permasalahannya ada pada masyarakat karena saling klaim soal hak ulayat di kawasan tersebut.
"Masalah pembebasan lahan di lokasi pembangunan patung Yesus sudah dibayarkan kepada pemilik hak ulayat, namun, masih ada pihak lain yang komplain," sesalnya lagi
Girius menambahkan, awalnya ikon pariwisata baru berupa Patung Yesus ini akan dibangun sebagai tempat wisata bagi kontingen PON XX yang hendak berwisata, di mana juga dapat menambah pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.
"Anggaran pembebasan lahan tidak lagi dianggarkan pada 2019 sehingga akhirnya proyek pembangunannya dihentikan," ungkapnya.
Sekedar diketahui, rencananya materi dari Patung Yesus ini akan dipesan dari luar Papua, di mana Dinas PU sendiri telah melakukan kajian terhadap semua Patung Yesus yang ada di dunia yakni di Brazil, Timor Leste dan Spanyol, jika pembangunan kawasan ini selesai, maka akan ada pelataran atau halaman yang dapat digunakan sebagai tempat KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani), nantinya ketika para wisatawan datang ke Pantai Base-G, diharapkan bisa sekaligus juga beriwisata rohani.*