Tidak lama berselang, Diben Elaby bersama Kuasa Hukumnya, Yance Mote Tiba di Mapolres dan langsung diarahkan menuju ruang pertemuan. Pertemuan berlangsung kurang lebih 3 jam.
Saat proses mediasi berlangsung, ratusan massa pendukung Diben Elabi mendatangi Mapolres dengan membawa busur dan panah dan hendak masuk ke halaman Mapolres, namun dihalangi oleh aparat kepolisian, sehingga massa hanya menunggu di luar.
Kepada wartawan usai pertemuan, Kapolres Jayapura, AKBP Victor Dean Mackbon menyampaikan bahwa pertemuan ini untuk mendengar langsung sebab akibat dari kedua belah pihak, sehingga bisa diselesaikan.
“Ini belum ada laporan resmi, hanya saja sesuai dengan SOP ketika ada pengaduan, maka kita panggil dan klarifikasi dari kedua pihak dan keduanya sepakat untuk proses mediasi dan tidak dibawa ke ranah hukum yang lebih jauh lagi,” ujar Kapolres.
Kapolres menjelaskan, kejadian penganiayaan ini dilakukan pada Selasa (5/2) malam di salah satu hotel di Sentani, Kabupaten Jayapura. “Sepertinya ada permasalahan pribadi dan belum terselesaikan yang menyebabkan terjadinya kejadian ini. Namun dalam pertemuan tadi, keduanya sepakat untuk berdamai dan tidak dilanjutkan ke proses hukum,” jelasnya.
“Kita minta kepada massa kedua pihak tolong di stop agar tidak terlibat dalam masalah-masalah yang lain. Jadi tolong masyarakat tidak melakukan pelintiran, tapi semuanya tetap aman dan damai,” ujarnya.
Sementara itu, Yance Mote selaku Kuasa Hukum dari Diben Elaby, menyampaikan kejadian ini terjadi karena ada komentar atau tanggapan di media sosial yang menyebabkan pemukulan terhadap korban (Diben Elaby) pada Selasa (5/2) malam.
“Pada saat keduanya bertemu (Lennis Kogoya dan Diben Elaby) dan berjabat tangan, tiba-tiba ada pihak lain (kerabat dari pak Lennis) yang masuk dengan tiba-tiba dan melakukan kekerasan terhadap pak Elaby. Jadi bukan pak Lennis Kogoya yang melakukan pemukulan kepada pak Diben Elaby,” bebernya.
Namun kata Yance, kejadian ini telah diselesaikan secara kekeluargaan antara kedua belah pihak, sehingga tidak dilanjutkan ke proses hukum. “Ini sudah selesai. Mereka sudah damai, sudah aman dan kepada keluarga besar yang tidak terpisahkan,” tutupnya. Sementara itu, Staf khusus Presiden, Lennis Kogoya enggan memberikan keterangan kepada wartawan yang telah menunggu.*