MENU TUTUP

Tidak Ekspor Ikan, Penyebab Turunnya Nilai Ekspor Papua di Februari 2019

Sabtu, 16 Maret 2019 | 06:32 WIB / Andi Riri
Tidak Ekspor Ikan, Penyebab Turunnya Nilai Ekspor Papua di Februari 2019 Ilustrasi ekspor

JAYAPURA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat terjadi penurunan Ekspor Papua pada Februari 2019 senilai US$48,97 juta atau menurun sebesar 66,18 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai US$144,80 juta. 

Dalam rilisnya yang diterima redaksi wartaplus.com, Sabtu (16/3), Kepala BPS Papua menyebut, penurunan nilai ekspor salah satunya disebabkan tidak adanya ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya (HS03) dibanding bulan sebelumnya.

Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua terdiri dari barang migas sebesar US$4.201 dan  barang nonmigas sebesar US$48,97 juta. Lalu Ekspor Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) pada Februari 2019 senilai US$41,33 juta; ekspor Kayu & Barang dari Kayu (HS44)

senilai US$7,44 juta; dan ekspor Non Migas Lainnya senilai US$0,20 juta. 

"Bulan ini tidak terdapat ekspor golongan Ikan & Hewan Air Lainnya (HS03)," kata Simon.

Untuk ekspor ke enam negara utama pada Februari 2019 tercatat senilai US$44,41 juta atau menurun 61,39 persen dibanding 

nilainya pada Januari 2019 yang sebesar US$115,03 juta. Sedangkan ekspor ke negara lainnya pada Februari 2019 senilai US$4,56 

juta atau mengalami penurunan bila dibandingkan Januari 2019 yang sebesar US$29,77 juta.

"Ekspor terbesar masih berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai US$41,35 juta atau 84,42 persen dari total ekspor Papua," sebutnya. 

Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari - Februari 2019 adalah senilai US$193,78 juta atau menurun sebesar 69,08 persen dibandingkan total ekspor Januari-Februari 2018 yang senilai US$626,76 juta.

Impor Meningkat

Sementara itu untuk perkembangan impor, lanjut Simon, impor Papua pada Februari 2019 tercatat senilai US$41,99 juta yang terdiri dari impor migas senilai US$8,60 juta dan impor nonmigas senilai US$33,39 juta. 

"Dibandingkan Januari 2019, nilai impor Papua mengalami peningkatan sebesar 57,21 persen yang dipengaruhi oleh meningkatnya nilai impor nonmigas 84,71 persen (naik US$15,31 juta). Sedangkan impor migas mengalami penurunan sebesar 0,37 persen (turun US$ 0,03 juta)," terangnya

Adapun komoditi migas yang diimpor adalah bahan bakar dari pemurnian dan pengilangan minyak bumi. Sedangkan komoditi 

nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) yang memiliki nilai US$12,11 juta atau sebesar 36,25 persen dari total nilai impor komoditi nonmigas.


BACA JUGA

Ekspor Papua Tanpa Migas Desember 2023 Capai 728,71 Juta USD

Selasa, 16 Januari 2024 | 09:35 WIB

Hasil Sensus Pertanian 2023: Jumlah Petani Millenial di Papua Capai 22.729 Orang

Senin, 04 Desember 2023 | 13:07 WIB

Naiknya Harga Makanan, Minuman dan Tembakau, Pemicu Inflasi di Kota Jayapura November 2023

Minggu, 03 Desember 2023 | 07:36 WIB

Oktober 2023 Nilai Tukar Petani di Papua Naik 0,32 Persen

Minggu, 05 November 2023 | 08:13 WIB

Periode Juni 2023, Jumlah Keberangkatan Penumpang Pesawat di Papua Meningkat, Kedatangan Justru Menurun

Jumat, 04 Agustus 2023 | 09:05 WIB
TERKINI

Kurikulum Merdeka Bagi Seluruh Anak Indonesia

1 Jam yang lalu

Pemprov Papua: Penerapan Merdeka Belajar Butuh Kerja Sama Orang Tua

1 Jam yang lalu

Memikul Tanggung Jawab Renteng Pendidikan Akhlak Generasi Emas

1 Jam yang lalu

MURI : Pembentangan Bendera Merah Putih Sepanjang 10 Km di Kota Jayapura Raih Rekor Dunia

6 Jam yang lalu

Kukuhkan Organisasi Keagamaan, Pj Bupati: Harus Berinovasi Angkat Nama Baik Puncak Jaya

7 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com