2.217 Rumah Warga di Danau Sentani Terendam, 7.000 Lebih Warga Mengungsi
SENTANI – Hujan deras yang mengguyur Kota Sentani Kabupaten Jayapura tidak hanya mengakibatkan banjir bandang, namun berdampak pada meluapnya Danau Sentani.
Akibat luapan Danau Sentani, 25 kampung yang berada di pinggiran Danau sentani terendam air setinggi 1,5-2 meter.
“Kurang lebih 2.217 rumah warga terendam air setinggi 1,5-2 meter dan 2.746 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 7.000 lebih warga mengungsi,” kata Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw saat meninjau lokasi pengungsian korban banjir di pinggiran danau sentani.
“Mereka mengungsi ke gereja-gereja yang ada karena lokasi teraman saat ini adalah gereja karena berada di daerah ketinggian,” ucapnya.
Bupati mengaku bahwa luapan Danau Sentani saat ini adalah yang pertama dan terbesar selama ini.
“Peristiwa ini (Danau Sentani meluap) tidak pernah terjadi dalam sejarah orang Sentani selama ini. Ini adalah yang terparah karena sudah naik lebih dari 2 meter, dan kemungkinan akan bertambah karena hujan masih terus mengguyur Kota Sentani ini,” jelasnya.
Sementara itu, Pieter Felle mengatakan bahwa ribuan masyarakat di pinggiran Danau Sentani yang mengungsi ini sangat membutuhkan air bersih karena air Danau Sentani telah tercemari sampah.
“Yang kita butuhkan adalah air bersih. Biasanya kita minum dari air danau, tapi sudah tercemar maka tidak bisa kita konsumsi lagi,” terangnya.
“Kemudian kita butuh tenda untuk tempat tinggal sementara karena gereja tidak bisa menampung kami semua. Gereja hanya bisa menampung anak-anak dan ibu-ibu, itu pun hanya sebagian,” ujarnya.