MENU TUTUP

Peringati 27 Tahun, Yapukepa Panjatkan Doa untuk Korban Banjir Bandang

Kamis, 28 Maret 2019 | 17:43 WIB / Djarwo
Peringati 27 Tahun, Yapukepa Panjatkan Doa untuk Korban Banjir Bandang Nampak Suster Yayasan Putri Kerahiman Papua ikut menabur bunga di atas pemakaman massal korban banjir bandang Sentani/Istimewa

JAYAPURA - Yayasan Putri Kerahiman Papua (Yapukepa) hari ini, Kamis (28/3) tepat berusia 27 tahun. Di momen ini pula organisasi sosial ini memanjatkan doa bagi para korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Hal tersebut dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap para korban dan juga pemulihan bagi bumi Khenambay Umbay.

"Kami tidak bisa berbuat banyak dalam musibah banjir bandang, namun kami punya doa yang tulus dan ikhlas yang kami persembahkan di hari HUT ke-27. Mungkin saja mereka yang menjadi korban dari banjir bandang Sentani atau kerabat mereka pernah menyumbang untuk layanan sosial kami, sehingga hari ini kami tidak berjalan sendiri dan masih bertahan," tutur Direktur Eksekutif Yayasan Putri Kerahiman Papua, Florry Koban.

Untuk itu, di hari peringatan 27 tahun ini, pihaknya bergabung bersama asrama-asrama Katolik di Jayapura, Posko bencana banjir Orang Muda Katolik Paroki Sang Penebus Sentani mempersembahkan doa kepada mereka yang telah berpulang.

"Sekaligus kami juga berdoa kepada seluruh pihak yang terkena dampak banjir Sentani agar tetap tabah dan kuat menghadapi cobaan ini," ungkapnya.

Kendati Sentani baru saja diterjang oleh banjir bandang dahsyat dengan menewaskan ratusan jiwa, namun pihaknya juga tak lupa memanjatkan doa bagi Tanah Sentani dan Gunung Cycloop serta Danau Sentani yang telah menjaga dan memberi kehidupan kepada anak-anak Yatim Piatu dari berbagai daerah.

"Kami juga tidak lupa berdoa kepada alam Gunung Cycloop dan Danau Sentani yang merupakan Ayah dan Ibu kami agar kembali menjadi sahabat bagi semua makhluk hidup yang sedang mendiami bumi Khenambay Umbay," ucapnya.

Sebagai informasi, 27 Tahun yang Lalu, seorang misionaris biarawati asal Belgia berwarga negara Indonesia, Alm. Sr. Mariecen Warson, DSY terpanggil hatinya untuk mengobati anak-anak yang menderita sakit kulit di danau Sentani, merawat serta membersarkannya, maka berdirilah Panti Asuhan Hawai dalam Payung Yayasan Putri Kerahiman Papua (Yapukepa) yang kemudian berkembang mewadahi TK Nina, Polik Robertus, Rumah Agape, Panti Asuhan Polomo, Wisma Senja Fajar, Pondok Pengharapan dan Kolese St. Antonius Padua. *


BACA JUGA

Ribuan Orang Hadiri Acara Syukuran Bakar Batu Pelantikan Gubernur dan Wagub Papua Pegunungan di Jayapura

Rabu, 23 April 2025 | 18:48 WIB

Peduli Lingkungan, Lanud SPR Gelar Grebek Sampah di Pasar Baru Sentani Jayapura

Sabtu, 01 Maret 2025 | 04:18 WIB

Tim Avsec Bandara Sentani Gagalkan Penyelundupan 3,2 Kilogram Ganja Tujuan Sorong

Minggu, 09 Februari 2025 | 13:27 WIB

Bawa 42 Paket Ganja, Calon Penumpang Tujuan Biak Ditangkap di Bandara Sentani

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:26 WIB

Aksi Grebek Sampah di Pasar Sentani Jayapura, Kumpulkan 433 Kg Sampah

Minggu, 02 Februari 2025 | 18:05 WIB
TERKINI

Peduli Bencana Banjir Wamena, Telkomsel Salurkan Bantuan CSR Logistik serta Posko Layanan Telepon Gratis

20 Jam yang lalu

Tokoh Agama Pdt. Yones Wenda Ajak Semua Pihak Akhiri Kekerasan Serta Serukan Kedamaian di Tanah Papua

21 Jam yang lalu

Bawa Ganja Oknum Karyawan PT. Freeport Indonesia Ditangkap di Bandara Sentani

22 Jam yang lalu

Tokoh Agama Papua Dukung Penegakan Hukum oleh Satgas Damai Cartenz-2025

1 Hari yang lalu

Freeport Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Jayawijaya 

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com