MENU TUTUP

Maret 2019, Nilai Tukar Petani di Papua Alami Kenaikan

Senin, 01 April 2019 | 13:33 WIB / Djarwo
Maret 2019, Nilai Tukar Petani di Papua Alami Kenaikan Kepala Bidang Statistik Distribusi, Bambang Wahyu Ponco Aji / Djarwo

JAYAPURA - Periode Maret 2019, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua naik 0,81 persen dengan indeks NTP sebesar 91,61. Kenaikan terjadi karena perubahan indeks harga yang diterima petani lebih besar dari indeks harga yang dibayar petani.

Diungkapkan Kepala Bidang Statistik Distribusi, Bambang Wahyu Ponco Aji dalam rilis bulanannya, Senin (01/05), terdapat 5 NTP subsektor pada periode Maret 2019.

"NTP subsektor tanaman pangan sebesar 83,99, Holtikultura sebesar 84,93, tanaman perkebunan rakyat 103,02, peternakan 103,57 dan subsektor perikanan sebesar 99,74," jelas Bambang.

Sementara itu kata dia, NTP Nasional per Maret 2019 mengalami penurunan 0,21 persen atau sebesar 102,73.

"Secara nasional, inflasi perdesaan tertinggi terjadi di DKI Jakarta yaitu sebesar 0,98 persen dan deflasi terbesar terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam yaitu turun sebesar -0,68 persen," ungkapnya.

Sedangkan, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua tercatat juga mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen. Menurut subsektor tanaman ada NTP Tanaman Pangan naik 0,42 persen, holtikultura naik 1,65 persen, tanaman perkebunan rakyat naik 0,25 persen, peternakan turun 0,18 persen dan perikanan naik 0,20 persen.

Angkutan Udara Masih Jadi Pemicu Inflasi Kota Jayapura

Hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua selama Maret 2019 menunjukkan bahwa di Kota Jayapura terjadi inflasi sebesar 0,26 persen. Kondisi tersebut berbeda dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.

Bambang menjelaskan jika ada beberapa faktor pemicu terjadinya inflasi di Kota Jayapura. Di antaranya, kenaikan harga dengan besaran andil pada angkutan udara sebesar 0,228 persen, ikan ekor kuning 0,154 persen, ikan cakalang 0,077 persen, cabai merah 0,012 persen, shampo 0,007 persen, emas perhiasan 0,006 persen, mie kering instant 0,004 persen ikan kawalina 0,004 persen, telur ayam ras 0,003 persen, ikan mumar 0,003 persen dan beberapa komoditas dominan lainnya.

"Secara umum, inflasi tersebut masih didominasi oleh pengaruh penurunan harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang memberikan andil 0,23 persen terhadap total inflasi di Kota Jayapura," jelas Bambang.

Lebih lanjut katanya, perkembangan inflasi di Kota Jayapura pada tahun berjalan Maret 2019 mencapai 0,49 persen.

"Pencapaian ini lebih rendah dan terkendali dibandingkan Maret 2019 yang sebesar 2,03 persen," ungkapnya.

Sementara itu, inflasi year on year (yoy) Maret 2019 sebesar 5,10 persen dan relatif lebih tinggi dibandingkan yoy Maret 2019 sebesar 4,18 persen. *


BACA JUGA

Satgas Ops Damai Cartenz Berhasil Amankan Bandara Aminggaru Ilaga Saat Terjadi Kontak Senjata 

Minggu, 25 Mei 2025 | 03:04 WIB

Papua Yang Damai Dan Sejahtera,Ketua FKDM: Mari Warga Papua Jaga Stabilitas dan Dukung Penegakan Hukum 

Sabtu, 24 Mei 2025 | 12:42 WIB

Wamen Komdigi Berikan Apresiasi Pelaksanaan MBG di Kota Jayapura

Jumat, 23 Mei 2025 | 17:02 WIB

Perayaan Idul Adha 1446/H, Papua Terima Bantuan 13 Ekor Sapi Qurban dari Presiden

Jumat, 23 Mei 2025 | 16:57 WIB

Ruangan Kantor MRP Dipalang, Wakil Ketua II MRP Max Ohee: Segera Mengganti Seklis

Jumat, 23 Mei 2025 | 13:52 WIB
TERKINI

Satgas Ops Damai Cartenz Berhasil Amankan Bandara Aminggaru Ilaga Saat Terjadi Kontak Senjata 

3 Jam yang lalu

Papua Yang Damai Dan Sejahtera,Ketua FKDM: Mari Warga Papua Jaga Stabilitas dan Dukung Penegakan Hukum 

17 Jam yang lalu

Satgas Damai Cartenz 2025 Sapa Mama Papua dan Anak-anak di Intan Jaya dalam Patroli Dialogis

1 Hari yang lalu

Wamen Komdigi Berikan Apresiasi Pelaksanaan MBG di Kota Jayapura

1 Hari yang lalu

Perayaan Idul Adha 1446/H, Papua Terima Bantuan 13 Ekor Sapi Qurban dari Presiden

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com