Masyarakat Adat Wondama Siap Menangkan Filep Wamafma di DPD RI
WONDAMA- Menyapa masyarakat adat asli Papua dan Nusantara di Kabupaten Teluk Wondama, calon DPD RI Nomor 23 asal daerah pemilihan (Dapil) Papua Barat, Filep Wamafma, SH, M.Hum, C.LA siap menang di Teluk Wondama.
Untuk itulah sangat tidak lengkap kalau pace jas merah tidak datang menemui dan mendengar langsung aspirasi masyarakat adat setempat.
Oleh sebab itu momen kampanye terbuka bagi calon DPD RI, Filep Wamafma alias Pace Jas Merah di Teluk Wondama dimanfaatkan untuk tatap muka langsung, bahkan kehadirannya diterima baik oleh masyarakat adat.
Terbukti ketika berjumpa masyarakat adat pada Kamis (4/4/2019), ia duduk santai bersama masyarakat di halaman lingkungan masyarakat sambil berdiskusi untuk menyerap aspirasi.
Selain menyampaikan maksud dan tujuannya kepada masyarakat Wondama, Filep juga kampanyekan diri sebagai satu dari 10 calon DPD RI asal dapil Papua Barat.
Namun bermodal 19 pengalaman kerja selama di dunia pendidikan kampus hukum, birokrat, legislatif dan peneliti buku hukum adat. Terbukti Filep Wamafma sudah tuntaskan buku hukum adat Wondama dan buku hukum adat Arfak, maka sosok Filep Wamafma tidak perlu diragukan.
Manfasfas (sekretaris) suku besar Byak di Kabupaten Manokwari itu mengatakan bahwa sejumlah persoalan di Papua Barat sudah ditampung semenjak turun kampanye di kabupaten, kota.
"Jadi, lewat pertemuan seperti ini setidaknya masyarakat adat Wondama juga dipersilakan menyampaikan aspirasi yang akan dicatat diingat untuk suatu kelak diperjuangkan di Jakarta ketika Tuhan berkehendak menjadi DPD RI," ungkap Filep Wamafma.
Ketua STIH Manokwari ini mengatakan bahwa tak hanya berjanji muluk-muluk kepada masyarakat, tetapu pengalaman di bidang hukum, ia telah gratiskan kuliah kepada sekitar 8 anak-anak adat asal Wondama. Artinya belum menjadi senator segudang pengalaman sudah terukir ditingkat daerah hingga Nasional.
"Ketika Tuhan sayang dan mendapat kesempatan wakili rakyat Papua Barat menjadi Senator di Senayan Jakarta, saya akan perjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat adat di semasa kampanye," janji Filep.
Lanjut dia, terutama menyangkut dengan persoalan otonomi khusus di tanah Papua, khusus di Papua Barat tentu menjadi kerinduan rakyat Papua Barat, maka kehadiran Filep Wamafma mencalonkan diri karena kepercayaan masyarakat adat Papua Barat.
"Akar masalah saat ini ditengah masyarakat adat adalah dana otsus. Padahal dana otsus harusnya menyentuh orang asli Papua, tetapi kenyataan saat ini rakyat belum menikmati dana otsus secara utuh," ujar Wamafma.
Mengakhiri tatap muka bersama masyarakat adat Wondama, ia berpesan kepada rakyat Papua Barat bahwa sudah saatnya memilih calon DPD RI asal Papua Barat yang ke depannya bisa dipercaya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat adat di Jakarta.
Kehadiran pace jas merah di beberapa titik pertemuan seperti Kaibi, Miyei dan Moru di Teluk Wondama sangat antusias. Dia juga berharap pada saat pencoblosan kantong suara bagi pace jas merah jangan disia-siakan kepada orang lain yang belum tentu paham tentang adat Papua. *