Bentrok Mahasiswa Dengan Polisi Saat Hari Pendidikan
SORONG-Bentrokan tak dapat dihindarkan saat terjadi aksi bentrok antara puluhan pemuda mengatas namakan Gerakan Muda Mahasiswa Islam (GMMI) dengan pihak kepolisian, saat aksi demonstrasi yang dilakukan mereka di areal Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (2/5).
Bentrokan bermula saat pendemo membakar ban bekas. Tak terima dengan aksi pembakaran ban tersebut, Polisi meminta aksi bakar ban tidak dilakukan. Namun adu mulut antara mahasiswa dengan aparat kepolisian tidak dapat dihindari hingga terjadinya aksi pemukulan.
Adapun tiga tuntutan pendemo ini adalah meminta pemerintah Kota menyediakan alat berat untuk mengatasi banjir, meminta Pemkot menyediakan lebih banyak bak dan truk pengangkut sampah serta meminta Pemkot untuk memberikan biaya subsidi administrasi pendidikan mulai dari SD hingga SLTA.
Menanggapi tuntutan tersebut, Asisten III Pemkot Sorong, Rudy Laku yang menerima tuntutan akan meneruskannya ke Wali Kota Sorong.
Sebelumnya, Pemkot Sorong dipimpin oleh Wali Kota Sorong pada Kamis (2/5) pagi memimpin peringatan Hari Pendidikan di halaman Kantor Wali Kota.
Wali Kota mengatakan bahwa meski APBD Kota Sorong kecil, namun pembangunan manusia melalui bidang pendidikan sangat maju pesat dan dapat dikatakan menjadi barometer pendidikan di Papua Barat.
Dirinya berharap dengan momentum Hari Pendidikan, kualitas dan kuantitas pengajar, tenaga kesehatan, kualitas sarana prasarana pendidikan dan kesehatan akan ditingkatkan agar dapat menciptakan manusia yang sehat dan cerdas.*