MENU TUTUP

Tolak Penduduk Ilegal ke Papua, Parjal Lakukan Aksi Spontan di Pelabuhan Manokwari

Rabu, 19 Juni 2019 | 07:45 WIB / Albert
Tolak Penduduk Ilegal ke Papua, Parjal Lakukan Aksi Spontan di Pelabuhan Manokwari - Organisasi Parlemen Jalanan (Parjal) di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat lakukan aksi spontan menolak penduduk ilegal dari luar Tanah Papua/Albert

MANOKWARI- Organisasi Parlemen Jalanan (Parjal) di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat lakukan aksi spontan menolak penduduk ilegal dari luar Tanah Papua pasca-perayaan Idul Fitri di pelabuhan umum Kabupaten Manokwari, Senin (17/6).

Penolakan ini sebagai bentuk kepedulian Parjal terhadap situasi penduduk asli Papua khusus di Papua Barat, lebih khusus lagi di Manokwari saat ini.

Menurut Panglima Parjal Papua Barat, Ronald Mambieuw bahwa aksi spontan turun ke pelabuhan untuk memastikan penduduk yang baru datang ke Manokwari harus memiliki identitas jelas.

"Dalam artian stop penduduk baru ke Manokwari menambah susah orang asli Papua dalam segala hal. Terutama jangan menambah penggangguran di daerah ini dan tidak boleh ada penduduk baru yang membebankan pemerintah daerah" tegas Mambieuw, Senin (17/6).

Aksi ini juga sebagai bentuk suara hati mereka untuk memintah dan mendesak agar pemerintah daerah membentuk peraturan daerah khusus tentang pendataan dan perlindugan terhadap penduduk asli Papua di daerah ini.

Penolakan itu, kata Mambieuw bahwa penduduk yang bukan memiliki KTP asli di Papua dan Papua Barat agar tidak boleh masuk ke tanah Papua, termasuk orang baru yang datang ke Papua harus memiliki tujuan jelas.

Alasan itu dikatakan Mambieuw agar tidak menciptkan situasi konflik sosial, kesenjangan dan kecemburuan sosial di tanah Papua.

Tidak hanya masalah identitas penduduk ke tanah Papua, namun menolak juga penggangguran dari luar Papua yang datang pada saat momen arus mudik pasca lebaran ke Papua dan Papua Barat.

"Di tanah Papua masih banyak penggangguran yang belum memiliki pekerjaan tetap dan masih berada di garis kemiskinan, maka situasi ini harus dibatasi bersama sehingga jangan tambah menyusahkan rakyat asli Papua," ungkap Mambieuw.

Menurutnya, tanah Papua luas dan memikili daerah khusus, namun masih banyak sekali penduduk asli Papua yang mengeluh dengan berbagai hal.

"Terutama masalah pekerjaan jangan lagi ada pendudukan luar yang datang dan seenaknya masuk ke Papua tanpa tujuan jelas," katanya dia.

Kembali dikatakan Mambieuw, bahwa aksi spontan mereka bukan kepentingan Parjal, namun karena adanya pengaduan dan aspirasi dari masyarakat di tanah Papua, baik melalui pesan elektronik juga diskusi jalanan, misalnya di Provinsi Papua sudah tegaskan hal seperti ini.

Oleh sebab itu aksi spontan ini dilakukan untuk menolak pendudukan ilegal masuk ke Papua. Ia menambahkan bahwa segera dibentuk produk hukum untuk memproteksi orang asli Papua.

Kata dia, Papua berada dalam bingkai NKRI, namun Papua adalah daerah khusus. Bahkan situasi Papua jangan dijadikan lahan mencari kesempatan pekerjaan dan justru membuat tingkat kecemburuan sosial yang berakibat pada konflik. *


BACA JUGA

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

Senin, 19 Mei 2025 | 18:45 WIB

Pembangunan Untuk Kita Semua, Kepala Suku Besar Puncak : Mari Jaga Kedamaian di Tanah Papua

Senin, 19 Mei 2025 | 14:43 WIB

Senyum di Pantai Hecnuk, Harapan Damai di Muara Tami

Minggu, 18 Mei 2025 | 18:17 WIB

Dari Pantai Hecnuk ke Muara Tami, Satgas Humas Ops Damai Cartenz-2025 Tunjukkan Wajah Humanis Polri

Minggu, 18 Mei 2025 | 17:58 WIB

Dua Personel Gugur di Puncak Jaya, Jenazah Telah Dievakuasi Dan Diserahkan Kepada Keluarga Dengan Upacara Militer

Sabtu, 17 Mei 2025 | 12:10 WIB
TERKINI

Tindakan Tegas Satgas Ops Damai Cartenz Terhadap Oknum Anggota Polri Penjual Amunisi di Papua Pegunungan

10 Jam yang lalu

Kopi Papua Bukukan Transaksi Dagang Senilai Rp1,6 Miliar di World of Coffee Jakarta 2025

11 Jam yang lalu

Pembangunan Untuk Kita Semua, Kepala Suku Besar Puncak : Mari Jaga Kedamaian di Tanah Papua

15 Jam yang lalu

Sertijab Dandim 1701/Jayapura dari Kolonel Inf Henry Widodo kepada Letkol Inf Taufik Hidayat

1 Hari yang lalu

Senyum di Pantai Hecnuk, Harapan Damai di Muara Tami

1 Hari yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com