MENU TUTUP

Berwisata Rohani ke Kota Mulia Puncak Jaya

Senin, 15 Juli 2019 | 06:23 WIB / Andi Riri
Berwisata Rohani ke Kota Mulia Puncak Jaya Monumen penampakan roh kudus di Kota Mulia Puncak Jaya

MULIA - Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya telah mengubah image daerahnya dari daerah konflik menjadi daerah yang dimuliakan Tuhan. Ini dibuktikan dengan pembangunan Monumen Penampakan Roh Kudus dan Taman Getsemani Bukit Zaitun yang kini menjadi ikon Kota Mulia dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata rohani umat nasrani di Papua.

Sejak adanya penampakan roh kudus di Kota Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya saat berlangsungnya Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) tahun 2009 lalu, kini Kota yang dulunya dikenal dunia sebagai salah satu daerah konflik di Papua karena merupakan basis kelompok TPN/OPM pimpinan Goliath Tabuni, telah berubah menjadi kota yang kuat akan nuansa religinya. Hampir di setiap sudut kota tampak berdiri megah bangunan gereja.

Tidak hanya itu, untuk mengenang sejarah penampakan Roh Kudus, pemerintah setempat kemudian membangun Monumen tepat di lokasi dimana Kuasa Roh Kudus dinyatakan di Mulia bagi mereka yang percaya bahwa Yesus Mulia telah dimuliakan di Puncak Jaya. Monumen ini berdiri kokoh tepat di lapangan yang sering dijadikan tempat KKR. Disekeliling Monumen dipagari besi dan menjadi areal yang sacral. Untuk masuk ke areal monumen, pengunjung harus melepaskan alas kaki. Biasanya pengunjung  datang untuk berdoa atau sekedar berfoto foto. Menariknya, seringkali dari hasil jepretan kamera pengunjung terdapat gambar kilatan cahaya, yang saat di foto tidak nampak. Bagi orang yang percaya meyakini, itu adalah cahaya Roh Kudus.

Adanya kekuatan Roh Kudus juga sempat dirasakan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise yang tiga tahun lalu berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke kota Mulia. Saat itu Menteri asal Papua ini menaiki tangga menuju Monumen dan berpegangan pada besi pagar, saat itulah ia mengaku ada kekuatan lain yang menjamah tangannya. Hal itu kemudian diceritakan kepada Bupati Puncak Jaya kala itu, Henok Ibo. “Waktu itu ibu Menteri mengaku saat memegang besi tangga untuk naik ke monument tiba tiba seperti ada kekuatan kuat yang mengalir dalam tangannya. Sampai tangannya terus bergetar. Bahkan ibu Menteri bercerita, kondisi ini terus terjadi sampai tiba di Jayapura,”ujar Henok Ibo kepada wartaplus.com yang sempat berkunjung ke Mulia, awal Juni 2016 lalu. 

Menteri PPPA, Yohana Yembise saat mengunjungi Bukit Zaitun

Henok meyakini, apa yang dialami oleh Menteri Yohana adalah kekuatan roh kudus. “Ada kekuatan roh kudus mengalir dalam tangannya ini mengartikan bahwa ibu Menteri diminta selalu menggunakan tangannya untuk berbuat kebaikan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Apalagi beliau adalah salah satu Menteri wanita asal Papua, jadi harus benar benar bekerja dengan baik menunjukkan kepada semua orang bahwa perempuan Papua juga bisa berkarya dalam segalah hal,”kata Henok. 

Areal monument seringkali digunakan untuk kegiatan ibadah yang diadakan pemerintah setempat.     

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda berpose bersama Kepala BKN RI, Bima Haria Wibisana (baju putih) di Bukit Zaitun

Taman Getsemani Bukit Zaitun

Selain Monumen Penampakan Roh Kudus, di Mulia juga ada satu tempat yang menarik untuk dikunjungi yakni Taman Getsemani Bukit Zaitun. 

Mengapa dinamakan Taman Getsemani Bukit Zaitun karena diatas bukit yang berada di tengah ketinggian Kota Mulia itu, tumbuh 3 pohon zaitun yang langsung didatangkan dari Israel. 

Menurut cerita, dulu sebelum Yesus menyerahkan nyawaNya kepada Bapa, Ia berdoa di taman getsemani diatas sebuah batu dekat pohon Zaitun. 

Dikemukakan Bupati Henok, untuk membawa 3 bibit pohon ini keluar dari Israel sangatlah sulit karena harus melewati pemeriksaan yang cukup ketat oleh pihak keamanan Israel dan keamanan perbatasan Yordania. “Karena pertolongan Tuhan Yesus dan kekuatan Roh Kudus yang akhirnya mengantar bibit Zaitun ini tiba di Papua, dan kini bisa tumbuh subur di Mulia,”ujarnya.

Ia mengatakan pohon Zaitun ini telah ada sejak 3000 tahun lalu di Israel. “Kami sendiri tidak tahu apakah bibit zaitun yang ada ini diambil langsung dari pohon induk atau bukan. Pastinya kita bersyukur memuji Tuhan karena sejak ditanam tahun lalu sampai sekarang pohon zaitun tumbuh subur di Mulia. Apalagi tekstur tanah disini sama dengan di Israel yang agak berbatu dan kekuningan,”katanya. 

Untuk menjaga pohon ini tetap tumbuh subur dan menghindari tangan tangan jahil yang coba menyentuh atau memetiknya, pemerintah telah memagarinya. Selain itu, untuk memberi kesan sebuah taman, diatas bukit ini juga ditanami beraneka ragam tanaman bunga. Serta terdapat bangunan honai lengkap dengan tempat duduk yang unik, diperuntukkan bagi pengunjung untuk beristirahat.

Pemandangan Kota Mulia dari ketinggianbukit Zaitun

Selain itu Filisofi penanaman bibit pohon zaitun ini sendiri berpedoman pada Tugu salib, Pohon Natal Terang yang tegak lurus dengan Monumen Roh Kudus yang berarti sama dengan Penanaman Bibit Pohon Zaitun ini.

“Pohon Zaitun ini bukan untuk disembah, melainkan sebagai tanda Kuat Kuasa Roh Kudus dinyatakan di Mulia bagi orang – orang percaya, Yesus Mulia diMuliakan di Puncak Jaya” ujar Bupati Henok. Tentunya kata dia, menjaga pohon zaitun ini akan diuji oleh Tuhan sebab kebanyakan pohon ini banyak diambil bibitnya namun banyak yang mati ketika ditanam diluar dari Israel. “Di bukit zaitun ini akan diuji apakah bibit pohon ini mati atau hidup akan tetapi saya meyakini bahwa Pohon ini akan Hidup karena Tuhan dan Roh Kudus itu Hidup ”tegasnya.

Bukit yang dulunya adalah kebun nenas milik masyarakat itu, kini telah disulap menjadi taman yang indah. Dimana masyarakat setempat sering datang kesana untuk berekreasi. Selain itu mata kita juga dimanjakan dengan sajian pemandangan luar biasa, kita dapat melihat keindahan kota Mulia dari ketinggian, yang diapit dua bukit tinggi.

Setiap kali ada tamu pemerintah yang datang  berkunjung ke kota yang dulu dikenal sebagai sarang kelompok separatis pimpinan Goliath Tabuni itu, pasti setelah tiba di bandara langsung diajak mengunjungi dua tempat tersebut sebelum menuju tempat penginapan. “Kita sedang berupaya untuk menghilangkan image orang tentang Mulia yang selalu dianggap daerah konflik. Ke depan kita berencana untuk membuat kota ini, menjadi kota wisata rohani,”kata Henok.

Saat ini dibawah kepemimpinan Bupati Yuni Wonda dan Wakil Bupati, Deinas Geley, kedua tempat sakral itu tetap terjaga dengan baik.

Nah, jika penasaran dengan pohon Zaitun yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan kecantikan itu, anda tidak perlu jauh jauh ke kota Israel, cukup datang ke Mulia, Puncak Jaya untuk bewisata rohani.

 

 

 

 

 

 

 

 


BACA JUGA

Anggota Polsek Ilu Puncak Jaya Dibacok OTK

Minggu, 27 Oktober 2024 | 12:40 WIB

Pasca Ricuh, Pj Bupati Puncak Jaya Tinjau Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan

Senin, 22 Juli 2024 | 12:08 WIB

Ibadah Gabungan GIDI Klasis Mulia Dihadiri Ribuan Jemaat

Minggu, 19 Mei 2024 | 11:31 WIB

Tingkatkan Mutu Pelayanan, RSUD Mulia Gelar Pelatihan Perawatan Luka Modern

Senin, 06 Mei 2024 | 12:21 WIB

Puncak Jaya Kondusif Pasca Saling SerangĀ  Pendukung Caleg Partai Gerindra dan NasDem

Jumat, 01 Maret 2024 | 14:31 WIB
TERKINI

Distribusi Logistik Terlambat, 6 TPS di Kabupaten Sarmi akan Pilkada Susulan

2 Jam yang lalu

Pj Gubernur Papua Tengah Ajak Dewan Pengurus Korpri Aktifkan Kembali Seluruh Program

2 Jam yang lalu

Pemprov Papua Tengah Gelar FGD Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah

6 Jam yang lalu
Tembak Mati

TPNPB OPM Tolak Transmigasi dan Menolak Pilkada

7 Jam yang lalu

Santai Ngopi, Pererat Kerjasama Satgas Humas Ops Damai Cartenz dan Awak Media

7 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com