Kemensos RI Bantah 139 Orang Pengungsi Nduga Meninggal
WAMENA - Kementerian Sosial RI memastikan bahwa 139 orang pengungsi konflik Nduga yang dikabarkan meninggal dunia di pengungsian tidak benar karena tidak dapat dibuktikan secara fisik.
“Setelah kami melakukan pertemuan dengan pemerintah setempat, kami mengetahui bahwa banyak yang info yang tidak valid telah beredar. Salah satunya yakni jumlah pengungsi yang dikabarkan meninggal mencapai 139 orang itu tidak benar karena belum dapat dibuktikan kebenarannya, karena tidak ada fakta-fakta yang mendukung data tersebut,” kata Dirjen Perlindungan Sosial dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat usai menggelar rapat kerja penanggulangan pengungsian konflik sosial Nduga bersama Pemerintah Kabupaten Nduga, Kabupaten Jayawijaya, Dinas Sosial Provinsi Papua, Kodim 1702 Jayawijaya dan Polres Jayawijaya di Wamena, Senin (29/7) siang.
Harry Hikmat mengaku bahwa hingga saat ini jumlah pengungsi yang meninggal berjumlah 53 orang terdiri dari 23 anak-anak dan 30 orang dewasa.
“ Data yang kami peroleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga bahwa yang meninggal hingga saat ini berjumlah 53 orang, terdiri dari 23 anak-anak dan 30 orang dewasa. Mereka ini diketahui meninggal karena sakit selama periode Desember hingga Juni 2019,” terangnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge, juga menyampaikan bahwa hingga saat ini data pengungsi yang meninggal yang tercatat baru 53 orang dan pihaknya tidak mengetahui secara pasti darimana data 139 pengungsi meninggal tersebut.
“ Data yang ada di kita itu hanya 53 orang yang meninggal. Mereka ini tercatat jelas nama, alamat dan penyebab meninggal dan kapan meninggal. Itu semua ada di dinas kesehatan. Jadi kalau ada dikatakan 139 orang pengungsi meninggal, kami belum tau karea belum mendapatkan data itu,” jelas Sekda Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge kepada wartawan di Wamena.
Meski demikian, sekda mengaku bahwa hingga saat ini masih terdapat 39.000 pengungsi Nduga yang tersebar di 36 titik di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Mimika, dan ibukota Nduga Kenyam.
“ Jumlah pengungsi hingga saat ini kurang lebih ada 39.000 lebih jiwa yang berasal dari 11 distrik di kabupaten Nduga dan berada di beberapa kabupaten bahkan ada yang masih berada di hutan. Dari 39.000 kami sudah perintahkan Kepala Distrik dan Kepala Kampung untuk mendata, agar kita dapatkan data validnya sehingga bantuan yang diberikan juga bisa diserahkan kepada masyarakat yang masih ada di hutan,” jelasnya.