MENU TUTUP

Internet Diblokir di Papua, Paket Rp700 Miliar Tidak Bisa Dilelang

Senin, 26 Agustus 2019 | 14:35 WIB / Andi Riri
Internet Diblokir di Papua, Paket Rp700 Miliar Tidak Bisa Dilelang Foto ilustrasi

JAYAPURA-Biro Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ) Provinsi Papua mengklaim terdapat paket Rp700 Miliar yang tidak dapat ditender akibat pemblokiran jaringan internet di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura sebagai ibukota provinsi Papua. 

Hal ini diungkapkan, Plt Kepala BLPBJ Papua,  Debora Salossa kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (26/8) pagi.

Terkait pemblokiran tersebut, BLPBJ Papua meminta seluruh penyedia dan pelaku usaha yang ingin mengikuti proses lelang di Provinsi Papua, agar dapat mengakses langsung ke LPSE Papua Kantor Gubernur Dok II Jayapura serta Dinas Kominfo Papua.

Debora menyarankan, Kementrian Kominfo RI segera memberlakukan pengecualian dalam membatasi internet di bumi cenderawasih, khusus pada media sosial (youtube, whatsapp, facebook dan lainnya) saja. 

"Sementara aplikasi pelayanan publik wajib tetap diaktifkan, sehingga paket pekerjaan yang sementara ditender bisa segera dirampungkan dan langsung dikerjakan,"sarannya 

Menurut Debora, kerugian terbesar dari gangguan internet saat ini adalah pelaksanaan pekerjaan proyek yang tidak bisa terlaksana tepat waktu. 

"Contoh, kami kan harus tandatangan kontrak dan punya calon pemenang tender pada 27 Agustus 2019 besok. Sementara gangguan jaringan ini berpengaruh pada kualitas pekerjaan karena waktu yang terbuang. Apalagi jarak waktu pekerjaan kan sekarang 90 hari berdasarkan hari kerja bukan sesuai hari kalender”keluhnya. 

Dia berharap ada kelonggaran dari pemerintah pusat. Sebab dengan gangguan jaringan ini berpotensi menghambat sejumlah proyek strategis yang mesti diselesaikan tahun ini, termasuk berbagai proyek mempersiapkan venue PON XX 2020

"Kami berharap LKPP dapat menerbitkan instruksi baru sehingga seluruh pekerjaan di LPSE Papua, tak dihitung berdasarkan lelang hari kerja. Melainkan berdasarkan hari kalender,"harapnya

Diketahui pada 2019 ini, BLPBJ Papua melakukan pelelangan senilai Rp2 triliun lebih dengan total 395 paket. Sementara, 270 paket senilai Rp1,2 triliun dilaporkan telah berhasil ditender.

Pemblokiran oleh Kominfo ini telah berlangsung selama sepekan, pasca demo besar besaran kecam rasisme di sejumlah daerah di Provinsi Papua dan Papua Barat. Bahkan demo di Manokwari dan Sorong berujung ricuh.

Kominfo beralasan pemblokiran jaringan internet ini untuk mencegah peredaran berita Hoax pasca dugaan rasisme dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.*


BACA JUGA

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

Jumat, 22 November 2024 | 19:48 WIB

Masyarakat Tapal Batas Nyatakan Sikap Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Saat Pilkada 

Jumat, 22 November 2024 | 15:15 WIB

Saat Debat Terakhir, Ini Ide dan Gagasan Brilian MARIYO Mewujudkan Papua Cerdas 

Jumat, 22 November 2024 | 08:06 WIB

Diduga Lakukan Pelecehan, Ketua DPD PDIP Papua Ditangkap dan Dibawa ke Jayapura

Jumat, 22 November 2024 | 07:33 WIB

Kampanye Akbar Mari-Yo, Bakal Hadirkan Pelayanan Kesehatan Gratis dengan 5 Dokter Spesialis

Jumat, 22 November 2024 | 06:24 WIB
TERKINI

Mari-Yo Dampingi Kaesang Hadiri Kampanye Paslon Jhonda dan JBR -Harus di Jayapura

1 Jam yang lalu

Direskrimum Polda Papua: HN Melakukan Kejahatan Luar Biasa, Ketua Pemuda Papua Parubahan Minta Diproses Hukum Siapapun Dia

2 Jam yang lalu

KPw BI Papua dan Pemprov Gelar HLM, Dorong Percepatan Digitalisasi di Bumi Cenderawasih

3 Jam yang lalu

Usai Tembak Mati Dua Tukang Ojek, KKB Puncak Bakar Sekolah di Sinak

3 Jam yang lalu

Masyarakat Tapal Batas Nyatakan Sikap Dukung Polda Papua Jaga Kamtibmas Saat Pilkada 

7 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com