Dandim, Kapolres, Bupati dan Elemen Masyarakat Sepakat Jaga Kedamaian Manokwari
MANOKWARI-Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi mengajak semua elemen tokoh masyarakat Papua, paguyuban, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh perempuan, dan mahasiswa di kabupaten Manokwari sepakat menjaga kedamaian dan keamanan didalam Kota Manokwari.
Dalam pertemuan yang digagas Binmas Polres Manokwari dengan tema 'Operasi Bina Waspada' untuk menjaga keamanan bersama lapisan masyarakat, Kamis (29/8) di salah satu hotel di Manokwari.
Dalam sambutan pembukaan, Kapolres Adam menegaskan bahwa saat ini sudah ada beberapa orang yang diduga sebagai provokator pada aksi massa pada 19 Agustus lalu. Terbukti saat ini dilakukan pelanggaran kriminal dan sudah ditahan dan tetap menjalani proses hukum.
Alasan penahanan, tegas Kapolres, karena pelakunya terbukti melakukan pidana murni. Untuk itu, Kapolres secara terbuka kepada tokoh masyarakat dalam pertemuan itu tetap memproses hukum sampai ke pengadilan.
Kapolres juga mengingatkan kepada rakyat Manokwari bahwa kasus pelanggaran rasisme terjadi di Surabaya, namun dampaknya sampai kemana mana seperti di Manokwari yang sudah terjadi.
Untuk pelaku yang keluarkan kata rasisme, katanya Kapolres sudah ditetapkan sebagai tersangka di Surabaya.
Mewakili Bupati Manokwari, Sekda Aljabar Makatita dalam pesan-pesan Kamtibmas ia mengajak semua elemen masyarakat dan Forkopimda Manokwari untuk bersama menjaga keamanan Manokwari.
Dalam kesempatan ini, Sekda juga sampaikan terima kasih kepada Kapolres dan jajarannya karena bisa melaksanakan acara silahturahmi menyikapi situasi Manokwari pasca-unjuk rasa.
Akibat unjuk rasa itu menyebabkan semua aktifitas Manokwari lumpuh total. Padahal muncul provokasi rasisme di Surabaya, Jawa Timur, namun menyakiti rakyat Papua sehingga terjadi aksi rusuh di Manokwari secara khusus.
Oleh karena itu, Makatita berharap kejadian yang sudah terjadi diiklaskan saja dan marilah semua kembali menjaga kedamaian maupun menyelamatkan kota Manokwari dari berbagai gejolak.
Apalagi menurut Sekda, daerah Manokwari dijuluki dengan kota Injil, maka tentu saja rumah yang di rindukan ini harus dijaga oleh semua orang di daerah ini.
Sementara itu, Dandim 1801 Manokwari, Kolonel Inf Juniras Lumban Toruan, S.sos., MSi mengatakan, siap membantu pemerintah amankan kota Manokwari.
"Sebagai Dandim yang baru menjabat 1 minggu di Manokwari akan selalu sejajar dengan kepolisian untuk memberikan kenyamanan kepada rakyat Manokwari" ungkap Dandim.
Untuk itu, Dandim mengajak warga Manokwari untuk menjaga bersama kota ini, meskipun ada kejadian merusak Kota ini lantaran aksi demo, namun ada hikmah yang harus diambil pasca-aksi unjuk rasa tersebut.
Untuk lebih baik kedepan, Dandim menyampaikan bahwa Manokwari kota Injil harus dimaknai sesuai rencana Tuhan."jadi kapasitas saya sebagai Dandim Manokwari sangat membantu pemerintah daerah" tambah dia.
Salah satu tokoh masyarakat yang juga adalah ketua harian dewan Kesenian Papua Barat, Eli Krey menjelaskan bahwa pertemuan itu baik, namun lebih baik lagi jangan melibatkan orangtua sendiri, tetapi mengundang anak-anak muda Papua lebih banyak dalam setiap pertemuan seperti ini.
Kenapa, sebab mereka yang sebagai generasi muda kedepan di Manokwari, bahkan anak muda adalah pelaku dalam setiap aksi demo damai, maka harus disikapi dalam keterlibatan pertemuan forkopimda seperti ini.
Pantauan langsung wartaplus.com pertemuan itu disepakati seluruh elemen masyarakat, TNI, polri untuk menjaga keamanan di Manokwari. Bahkan semuanya menyatakan bahwa Manokwari sudah aman.*