MENU TUTUP

Duh, Enam Wilayah Belum Kondusif Layanan Data Internetnya Masih Diblokir

Selasa, 10 September 2019 | 05:43 WIB / Andi Riri
Duh, Enam Wilayah Belum Kondusif Layanan Data Internetnya Masih Diblokir Ilustrasi demo masyarakat Papua/google

JAYAPURA - Pemerintah melalui Kementerian Kominfo menegaskan belum dapat membuka layanan data internet di enam wilayah Papua dan Papua Barat dikarenakan situasi keamanan yang belum sepenuhnya kondusif.

Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo,Ferdinandus Setu dalam siaran persnya yang diterima wartaplus.com, Senin (9/9) malam menyebutkan enam wilayah yang masih di blokir yakni Papua meliputi Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Jayawijaya. Sedangkan untuk Papua Barat yaitu Kota Manokwari dan Kota Sorong.

"Ini belum sepenuhnya kondusif, namun kita akan terus pantau situasinya dalam satu atau dua hari ke depan," kata Ferdinandus

Sementara untuk wilayah lain di Papua dan Papua Barat, Ferdinandus menegaskan, pemerintah telah membuka layanan data secara bertahap

Dari 29 kabupaten/kota di wilayah Papua Barat, sebanyak 25 kabupaten yang sudah dibuka kembali blokir atas layanan data internet yakni: Kabupaten Keerom, Puncak Jaya, Puncak, Asmat, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Intan Jaya, Yalimo, Lanny Jaya, Mappi, Tolikara, Nduga, Supiori, Waropen, Merauke, Biak Numfor, Yapen, Sarmi, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Pegunungan Bintang, Yahukimo, dan Nabire.

Sementara dari 13 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Papua Barat, terdapat 11 kabupaten yang sudah dibuka akses layanan data internet yakni: Kabupaten Fak Fak, Sorong Selatan, Raja Ampat, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, Tambrauw, Maybrat, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak dan Kabupaten Sorong.

Ferdinandus menguraikan bahwa

sebaran informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan dan provokasi terkait dengan isu Papua terus menunjukkan tren menurun sejak 31 Agustus 2019. Puncak sebaran hoaks dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah url mencapai 72.500. Distribusi hoaks terus menurun, 42 ribu url di tanggal 31 Agustus 2019, 19 ribu url di tanggal 1 September 2019, lalu menurun menjadi 6.060 url hoaks dan hasutan di tanggal 6 September 2019.

"Pemerintah kembali mengimbau kita semua untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apapun termasuk media sosial, agar proses pemulihan kembali seluruh wilayah Papua dan Papua Barat cepat berlangsung,"imbaunya.*

 

 


BACA JUGA

Kapolda Papua Dicopot Pasca Rusuh, Sosok Penggantinya Sangat Familiar

Sabtu, 28 September 2019 | 07:08 WIB

Papua Kembali Memanas, Informasi Pemblokiran Internet Ternyata Hoax

Senin, 23 September 2019 | 14:19 WIB

Ketua Klasis GKI Port Numbay Ajak Seluruh Warga Jaga Perdamaian Papua

Sabtu, 21 September 2019 | 19:46 WIB

Tokoh Masyarakat Distrik Kemtuk Gresi Apresiasi Kehadiran Personil Brimob

Sabtu, 21 September 2019 | 19:43 WIB

Deklarasi Kesepakatan Damai Bersama Digelar di Kota Jayapura

Kamis, 19 September 2019 | 19:39 WIB
TERKINI

Berkas Perkara Lengkap, Polisi Serahkan Tersangka Penyuplai Senjata KKB ke Kejari Wamena

8 Jam yang lalu

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024 Sasar Pulau 3T di Perairan Utara Papua

8 Jam yang lalu

Pj Bupati Puncak Jaya Serahkan Dana Hibah 2,5 Miliar Pembangunan Aula Sekolah Alkitab

8 Jam yang lalu

Sisi Lain Irjen Fakhiri di Mata Ajudan Pribadi, Terkenal Disiplin dan Tak Pilih Kasih

15 Jam yang lalu

Klarifikasi Kepsek SMAN 2 Dogiyai Soal Pawai Kelulusan Siswanya Gunakan Atribut Bintang Kejora

18 Jam yang lalu
Kontak Informasi wartaplus.com
Redaksi: wartaplus.media[at]gmail.com